
ICI 2025, Menteri Dody Ajak Swasta dan Mitra Global Percepat Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Mewujudkan infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan mitra global menjadi kunci.
Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengajak sektor swasta dan mitra internasional untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun infrastruktur Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh terhadap bencana. Ajakan ini disampaikan dalam pembukaan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025).
“Untuk mewujudkan infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan mitra global menjadi kunci. Kami membuka peluang investasi dalam 55 proyek melalui skema KPBU, dengan sembilan proyek senilai Rp90 triliun yang akan dipresentasikan dalam forum ini,” ujar Dody.
Ia mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan pembiayaan sekitar Rp1.900 triliun untuk memenuhi target pembangunan infrastruktur dalam RPJMN 2025–2029. Namun, hanya 60% yang dapat dibiayai oleh APBN. Sisanya diharapkan berasal dari investasi swasta dan kerja sama internasional.
Sejumlah proyek prioritas yang diusung antara lain National Urban Development Project (NUDP), pembangunan Giant Sea Wall untuk perlindungan pesisir, serta pengembangan pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan.

Menteri Dody juga menekankan pentingnya pendekatan Smart Infrastructure yang mengintegrasikan teknologi digital dan kecerdasan buatan, serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan.
“Keberhasilan infrastruktur tidak semata dilihat dari bentuk fisiknya, tetapi dari cara kita berinovasi dan berkolaborasi demi masa depan. Mari bersama membangun infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus berfokus pada akses air bersih, sanitasi, jalan, dan jembatan.
“Dekade ini akan menentukan arah bangsa. Keberhasilan kita sangat bergantung pada apa yang kita bangun, bagaimana kita membangunnya, dan—yang terpenting—untuk siapa kita membangunnya,” tegas AHY.
Dalam kesempatan ini juga ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian PU dan Pemprov DKI Jakarta tentang Sinergi Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengelolaan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (Teluk Jakarta) Tahap A. MoU ditandatangani oleh Dirjen Sumber Daya Air Lilik Retno Cahyadiningsih dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, disaksikan langsung oleh Menko AHY dan Menteri Dody.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, Sekjen Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah, serta para Dirjen di lingkungan Kementerian PU: Lilik Retno Cahyadiningsih (Sumber Daya Air), Roy Rizali Anwar (Bina Marga), Dewi Chomistriana (Cipta Karya), Maulidya Indah Junica (Prasarana Strategis), dan Abdul Muis (Bina Konstruksi).
ICI 2025 dihadiri lebih dari 7.000 peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, dan negara-negara lainnya.
Sejumlah investor dan lembaga pembiayaan internasional juga turut hadir, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group. Forum ini menjadi panggung strategis untuk memperkuat kemitraan global dalam mendukung agenda pembangunan Indonesia. (***)