Konstruksi Media – Perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Hutama Karya (Persero) dan entitas anak mencatatkan rugi bersih sebesar Rp671,34 miliar pada semester 1 2022. Rugi ini menyusut 45,66 persen dari Rp1,23 triliun pada semester 1 2021.
Bila melihat dari laporan keuangan, Selasa (2/8/2022), pendapatan perseroan naik 1,9 persen, dari Rp 7,98 triliun di semester 1 2021 menjadi Rp8,13 triliun pada semester 1 2022. Sektor jasa konstruksi jalan tol berkontribusi 44,39 persen terhadap total pendapatan, yaitu sebesar Rp3,6 triliun.
Baca juga: Bambang Susantono: Investor Pertanyakan Kelanjutan Proyek IKN Pasca 2024
Hutama Karya memperoleh pendapatan lainnya dari jasa konstruksi sebesar Rp2,19 triliun, pengoperasian jalan tol sebesar Rp 1,6 triliun, penjualan barang sebesar Rp598,3 triliun, serta penjualan dan sewa properti sebesar Rp 115,42 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan turun tipis menjadi Rp6,46 triliun per 30 Juni 2022, dibandingkan Rp6,73 triliun per 30 Juni 2021. Rugi per saham tercatat Rp13,78 per lembar, turun dari Rp46,73 pada paruh pertama 2021.
Total aset yang dimiliki Perseroan turun 3,73 persen, menjadi Rp127,94 miliar di semester 1 2022. Sementara jumlah liabilitas turun 5,51 persen sebesar Rp73,8 miliar. Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp22,06 triliun, dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp51,73 triliun.
Baca artikel selanjutnya: