Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) memiliki target untuk mengamankan kontrak konstruksi senilai Rp35,4 triliun pada proyek Ibu Kota Negara (IKN) Baru. Proyek kontrak baru ini akan ditenderkan pada 2022 dan kembali dimulai proyek yang sempat terhenti pasca Covid-19.
“Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru di tahun 2022 ini sebesar Rp35,4 triliun, perolehan kontrak baru ini didominasi oleh sektor jalan dan jembatan,” ujar Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Pada awal 2022, kata Budi, Hutama Karya akan segera menandatangani kontrak pekerjaan pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1A senilai 2,08T serta pembangunan revitalisasi Gedung Parkir Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Budi mengatakan, Hutama Karya akan meningkatkan basis kekuatan kolektif grup usaha dengan menguatkan fondasi keuangan individu perusahaan beserta anak perusahaan.
“Tema sasaran dan strategi Hutama Karya pada 2022 juga disesuaikan dengan perkembangan dan antisipasi dari dampak pandemi ini yaitu restrukturisasi dan penyehatan keuangan,” ucap Budi.
Sepanjang tahun lalu, kata dia, Hutama Karya berhasil mengamankan kontrak konstruksi dengan nilai Rp11,47 triliun. Kontrak tersebut meliputi kerja sama operasional dan nonkerja sama operasional.
“Nilai kontrak tersebut terdiri atas Rp4,7 triliun kontrak kerja sama operasional dan Rp6,77 triliun kontrak non-KSO,” ujar dia.
Proyek yang telah selesai tersebut di antaranya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Medan-Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia-Marelan) sepanjang 4,2 km, Ruas Sigli-Banda Aceh seksi 3 (Jantho-Indrapuri) sepanjang 16 km dan Ruas Binjai-Langsa Seksi 1 Binjai Stabat sepanjang 11,8 km.
Baca juga: Fix! Proyek Ibu Kota Baru Semester II Bakal Dimulai
“Sepanjang 2021 hingga awal 2022, perseroan telah menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan beberapa proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya,” ucap Budi.
Selain Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya juga merampungkan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada Juni 2021. Kemudian pada Juli 2021, terdapat proyek pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Selain itu, ada Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang merupakan proyek Joint Operation (JO) antara Hutama Karya bersama dengan Wijaya Karya dan Nindya Karya, serta RS Mata Manado pada pertengahan tahun, dan pada akhir November 2021 merampungkan proyek Bendungan Gongseng di Bojonegoro.
Sementara itu, total panjang ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi sepanjang sekitar 519 km yang meliputi Tol Sigli-Banda Aceh, Tol Kisaran-Indrapura, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (143 Km), Tol Sp. Indralaya-Muara Enim, Tol Padang-Sicincin, Tol Pekanbaru-Pangkalan, Tol Bengkulu-Taba Penanjung dan Tol Stabat-Pangkalan Brandan.
Pada 2022, perseroan menargetkan penyelesaian dan beroperasinya ruas Tol Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 km, Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 31 km dan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2 sepanjang 6 km.
Baca artikel selanjutnya: