GedungINFONews

Hutama Karya Bangun Dua RSUD Baru di Kawasan Timur dan Tengah Indonesia

Proyek senilai Rp282 miliar ini mendukung pemerataan layanan kesehatan dan adopsi konsep bangunan hijau

Konstruksi Media — PT Hutama Karya (Persero) kembali dipercaya membangun infrastruktur kesehatan strategis di wilayah Indonesia tengah dan timur. Perusahaan pelat merah tersebut resmi menandatangani kontrak pembangunan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), yakni RSUD Kota Bima di Nusa Tenggara Barat dan RSUD Sanana di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Nilai total kontrak kedua proyek mencapai Rp282,16 miliar.

Pembangunan kedua RSUD ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang kesehatan yang diinisiasi Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kapasitas layanan rumah sakit di daerah, khususnya kawasan terpencil.

“Hutama Karya berkomitmen mendukung pemerataan layanan kesehatan dengan membangun RSUD Tipe C yang mampu memberikan layanan medis lebih komprehensif,” ujar Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Spesifikasi Proyek

1. RSUD Kota Bima

  • Nilai kontrak: Rp130,3 miliar
  • Lokasi: Jl. Soekarno Hatta, Rabadompu Barat, Kota Bima
  • Luas lahan: 2,5 hektar
  • Bangunan: 3 lantai + atap, luas total 7.557 m²
  • Target selesai: Desember 2025
  • Fasilitas: 20 jenis ruangan (IGD, radiologi, farmasi, dll), kapasitas awal 19 bed dan rencana pengembangan hingga 119 bed dan 41 kamar

2. RSUD Sanana

  • Nilai kontrak: Rp149,6 miliar
  • Lokasi: Jl. Dr. Sibarani, Falahu, Sanana, Maluku Utara
  • Luas lahan: 3,75 hektar
  • Bangunan: 2–3 lantai + rooftop, luas total 7.400 m²
  • Target selesai: Desember 2025
  • Fasilitas: layanan spesialistik dasar, ruang operasi, ICU, NICU, laboratorium, dan peralatan radiologi modern

Penerapan Konsep Bangunan Hijau

Kedua proyek RSUD ini akan menerapkan standar Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan fokus pada efisiensi energi dan penggunaan material ramah lingkungan bersertifikat Eco Labeling.

“Kami menerapkan prinsip keberlanjutan sejak tahap desain hingga pelaksanaan konstruksi. RSUD Sanana misalnya, akan dioptimalkan melalui efisiensi energi dari sisi selubung bangunan dan sistem kelistrikan,” kata Adjib.

Proyek Padat Karya dan Ramah Sosial

Hutama Karya menyatakan akan menyerap sekitar 10% tenaga kerja dari masyarakat lokal dalam proses konstruksi. Selain itu, seluruh proyek dijalankan dengan standar keamanan ketat, termasuk pemasangan sound barrier dan koordinasi dengan aparat untuk mobilisasi material.

Dalam pelaksanaan proyek, Hutama Karya bertindak sebagai pelaksana tunggal untuk RSUD Kota Bima. Sedangkan untuk RSUD Sanana, proyek ini dijalankan dalam skema joint operation bersama Pandu sebagai perencana, dengan komposisi 97,5% oleh Hutama Karya dan 2,5% oleh Pandu.

“Dampak positif dari proyek ini tak hanya pada sisi layanan kesehatan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi lokal berkat penyerapan SDM tenaga medis dan pergerakan ekonomi selama serta pasca konstruksi,” tutup Adjib. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp