Hutama-Adhi Karya Benahi Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta Senilai Rp620 Miliar
Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu dengan zero accident.
Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui KSO Adhi-Hutama, dengan porsi Hutama Karya 49 persen dan Adhi Karya 51 persen mendapatkan kontrak baru pekerjaan konstruksi jaringan pipa air limbah Jakarta Sewerage Development Project Zona 1 Paket 6 (Area 2-2) di Provinsi DKI Jakarta senilai Rp620,77 miliar.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, pembangunan jaringan pipa air limbah dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi berkelanjutan bagi masyarakat di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
“Melalui pelayanan sistem sanitasi terpusat dan sistem sanitasi setempat, pekerjaan konstruksi jaringan pipa air limbah akan mengakomodir wilayah yang tidak terjangkau dan belum tersedianya pengelolaan air limbah yang baik bagi masyarakat,” kata Tjahjo melalui keterangan tertulis, Jumat (12/5/2023).
Ia mengatakan, kehadiran jaringan pipa air limbah di Provinsi DKI Jakarta dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah rumah tangga. Pasalnya, selama ini dibuang langsung ke lingkungan seperti ke sungai, sehingga bisa meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan juga sehat.
Dalam proyek ini, kata dia, Hutama Karya bertanggung jawab pada pekerjaan pemasangan pipa, konstruksi vertical shaft (dimana shaft adalah lubang menerus antara satu lantai dengan lantai lainnya untuk meletakan saluran pipa utilitas secara vertikal).
Baca juga: PLTS Nusa Penida Konsisten Pasok Energi Bersih Kelistrikan di Bali
Selain itu, Hutama Karya mengerjakan konstruksi manhole pracetak, pekerjaan repavement (pengaspalan kembali jalan yang terkena dampak) dan pekerjaan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMKK), dengan target rampung pada akhir tahun2026.
“Dalam konstruksinya, akan diterapkan sejumlah metode kerja yang efektif seperti penggunaan metode jacking pipe yang memungkinkan pemasangan pipa tanpa harus membuka trench sehingga meminimalisir kerusakan pada lingkungan dan infrastruktur yang ada. Metode ini juga meminimalisir gangguan bagi masyarakat sekitar dan bisnis yang beroperasi di sekitar lokasi proyek karena tidak memerlukan trench,” jelas Tjahjo.
Ia mengatakan, Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu dengan zero accident. Hasil dari pekerjaan juga dapat bermanfaat secara maksimal untuk masyarakat dengan harapan mendapatkan proyek sejenis baik di DKI Jakarta maupun wilayah Indonesia lainnya.
“Dengan luas instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seluas 3,9 Ha dan kapasitas IPAL 240.000 m3/hari ini akan dapat mengakomodir pembuangan air limbah bagi 989,389 jiwa disana,” ujarnya.
Baca artikel selanjutnya: