Hasil Rapat Otorita Ibu Kota Nusantara di Balikpapan
Kepala dan Wakil Kepala OIKN berpesan agar segera melakukan 4K yakni koordinasi, komunikasi, konsolidasi, dan kolaborasi.
Konstruksi Media – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono didampingi Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe memimpin rapat bersama seluruh jajaran Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya OIKN di Kantor OIKN Balikpapan, Selasa (21/2/2023).
Rapat ini merupakan rapat pimpinan pertama sejak seluruh JPT Madya OIKN dilengkapi melalui pelantikan empat JPT Madya pada Kamis, 16 Februari 2023 lalu.
Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya mengatakan, Kepala dan Wakil Kepala OIKN memberikan sejumlah arahan. Pertama, Kepala dan Wakil Kepala OIKN menyambut empat deputi yang baru dilantik, lalu memberikan arahan serta gambaran yang harus dilakukan agar segera seirama dengan yang telah lebih dahulu diangkat.
Kedua, kata dia, Kepala dan Wakil Kepala OIKN berpesan agar segera melakukan 4K yakni koordinasi, komunikasi, konsolidasi, dan kolaborasi, sehingga para deputi baru perlu memetakan pembagian tugas yang lebih riil dengan tetap memperhatikan keterbatasan sumber daya yang ada.
Baca juga: Tiga Harta Karun Bernilai Fantastis di Sekitar IKN Nusantara
“Kita tidak harus bekerja secara silo tapi sama-sama mengerjakan tugas dengan memastikan tidak ada tugas yang tidak tertangani. Jadi semua harus bisa memastikan bukan hanya mengerjakan tugas utamanya sendiri saja tapi saling melihat apabila ada irisan pekerjaan harus bisa dikerjakan bersama-sama,” kata Jaka.
Kemudian, ketiga terkait potensi tantangan yang akan dihadapi. Selain waktu,persoalan yang berkaitan dengan hubungan antarlembaga, hubungan dengan sosial dan kemasyarakatan setempat. Serta tentunya hubungan dengan para investor atau dunia internasional.
“Kita harus senantiasa meyakinkan seluruh stakeholder bahwa apa yang dikerjakan Otorita IKN sesuai dengan UU 3/2022 bersama seluruh K/L yang mengerjakan pembangunan itu semua tetap di dalam koridor perencanaan yang sudah dilakukan,” ucapnya.
Ia mengatakan, perlu segera melakukan evaluasi untuk memastikan sejauh mana perencanaan yang sudah ada dapat diteruskan atau perlu dilakukan pengembangan. Nantinya, kata Jaka, bisa dilihat one map, one policy versi kedua yaitu penyempurnaan dari 1MPP yang ada.
“Ini tugas berat dan waktu sangat ketat, kita harus sama-sama menjaga kesehatan,” ujarnya.
Baca artikel selanjutnya: