News

Hari K3 Internasional, Dirjen Haiyani: Pentingnya Disiplin K3

Pemerintah mencatat kecelakaan pada dunia kerja lebih banyak didominasi oleh kaum muda

Konstruksi Media – Direktur Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Haiyani Rumondang mengatakan penerapanan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam dunia kerja mutlak dilakukan. Sebab, pihaknya mencatat jumlah kecelakaan kerja yang sering terjadi pada kaum muda rentan usia 20-25 tahun.

“Dalam konteks K3, kaum muda adalah pilar penting produktivitas yang harus dijaga dengan memberikan perhatian lebih pada aspek K3. Terlebih lagi, data menunjukkan bahwa usai terbanyak yang mengalami kecelakaan kerja pada kelompok usia muda (usai 20-25 tahun),” ujar Haiyani dalam webinar Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia 2022, Meningkatkan Dialog Sosial Menuju Budaya Keselamatan dan Kesehatan, Kamis, (28/4/2022).

Ia menambahkan bahwa usia muda berpotensi dan mungkin saja kurangnya kesadaran dalam berprilaku selamat dan sehat. Untuk itu, perlu upaya pendekatan dan sosialisasi K3 yang lebih intensif dan menemukan berbagai inovasi, khususnya untuk para kaum milenial agar bisa semakin peduli dan melaksanakan K3 ditempat kerja.

Direktur Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Haiyani Rumondang. Dok. Tangkapan Layar

“Ini dilakukan agar jumlah kecelakaan kerja bisa terus menerus menurun dan angkatan kerja terus dapat terus produktif dan berkontribusi pada perekonomian pada saatnya mereka berada di dunia kerja,” paparnya.

Baca Juga : Forum QHSE Ciptakan Pembangunan yang Berkeselamatan

“Dengan menanamkan budaya K3 kepada kaum muda sejak dini, maka dampak produktivitas juga akan meningkat,” tuturnya.

Lebih jauh, ia mengemukakan, K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab semua pihak, pengusaha, serikat pekerja, dan pihak yang berkepentingan lainnya agar sistem manajemen K3 sebagaimana mandat UU nomor 13 tahun 2003 dan PP nomor 50 tahun 2017 dapat dijalankan secara efektif.

Manajer Proyek International Labour Organizational, Abdul Hakim. Dok. Tangkapan Layar

Sementara, Manajer Proyek International Labour Organizational, Abdul Hakim dalam kesempatan tersebut mengatakan upaya menjalankan manajemen K3 harus dilakukan sedini mungkin.

“Dalam kesempatan webinar ini kami juga meluncurkan E-learning K3 dan Permainan KATIGA,” katanya.

Ia menjelaskan E-learning ini bukan tiba-tiba hadir langsung pada webinar ini saja, tapi ini merupakan perjuangan dan perwujudan dari kerjasama yang sudah dilakukan oleh teman-temannya semua, yang menyumbang pemikiran untuk KATIGA bisa di pelajari oleh anak-anak muda.

“KATIGA ini sudah dibicarakan sejak 2019, namun Covid-19 merupakan momentum kita benar-benar untuk melakukan ini. E-learning K3 merupakan sebuah situs pembelajaran elektronik gratis tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang didukung oleh ILO, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” paparnya.

Ia menambahkan, situs ini bertujuan untuk memperkenalkan pengetahuan dasar mengenai K3 yang perlu diketahui oleh peserta didik SMK dan Mahasiswa tahun pertama perguruan tinggi sebelum mereka masuk dunia kerja.

Selanjutnya, dalam permainan KATIGA ini merupakan permainan edukasi yang berfokus pada pencegahan, pengendalian dan perlindungan pada bahaya perkejaan di lingkungan kerja dalam masa Pandemi Covid-19.

“KATIGA meningkatkan pengalaman pemain untuk lebih mengeksplorasi pembelajaran tentang prinsip dan praktik K3,” terangnya.

Sementara, Dr Yuka Ujita Specialist K3 ILO mengatakan penerapanan K3 harus dilakukan. Partisipasi dan dialog sosial memiliki peran yang sangat penting untuk mengatasi tantangan K3 yang tidak terduga.

Hal untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja dan tentunya ini juga berdampak pada kelangsungan bisnis perusahaan.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp