AsosiasiEventKonstruksi BerkelanjutanNewsSustainability

HAKI Gelar Seminar, Short Course dan Pameran 2025: Angkat Isu Keberlanjutan Konstruksi

Isu keberlanjutan menjadi pembahasan khusus mengenai sustainability yang kini semakin relevan di sektor konstruksi.

Konstruksi Media – Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) kembali menyelenggarakan Seminar, Short Course, dan Pameran HAKI 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta. Perhelatan tahunan berlangsung dari 19-21 Agustus 2025, dan mengangkat tema besar “Assessment, Monitoring, Repair, Strengthening, dan Retrofit pada Bangunan Gedung/Infrastruktur dalam Upaya Mewujudkan Keberlanjutan Konstruksi”.

Dalam sambutannya, Ketua Umum HAKI Prof. Iswandi Imran, sekaligus pakar teknik sipil Indonesia, menyampaikan bahwa perbedaan utama HAKI 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya terletak pada penekanan isu keberlanjutan.

“Tahun ini kata kunci sustainability (Keberlanjutan) muncul karena sekarang dunia konstruksi banyak berbicara soal itu. Upaya desain, assessment, monitoring, hingga retrofit semuanya diarahkan untuk mendukung keberlanjutan,” ujar Prof. Iswandi, Selasa, (19/08/2025).

HAKI 2025
Peserta Semianr, Short Course dan Pameran HAKI 2025. Dok. Konstruksi Media

Seminar dan Pameran HAKI  2025 ini juga dihadiri sebanyak lebih kurang 500-an peserta, jumlah ini tidak terlalu berbedaa alias yang relatif sama dengan tahun sebelumnya (2024).. Namun, perhelatan kali ini terasa lebih semarak karena menghadirkan empat keynote speaker dari luar negeri, yakni tiga pakar dari Amerika Serikat dan satu dari Taiwan, yakni Prof. Uang Chia-Ming, Departemen of Structural Engineering University of California-San Diego, Key Chyuan Tsai, Udai P. SIngh, John Wallace, dan lain sebagainya.

“Kehadiran tokoh-tokoh internasional ini memberikan wawasan tambahan bagi engineer Indonesia mengenai perkembangan terbaru di dunia konstruksi global,” tutur Prof. Iswandi.

Salah satu materi penting yang dibawakan adalah perkembangan terkini pada ketentuan bangunan beton tahan gempa. Menurut Prof. Iswandi, hal ini relevan karena Indonesia sedang dalam proses memperbarui Standar Nasional Indonesia (SNI) khususnya di bidang beton.

“Paparan dari para ahli seperti Profesor Wallace, dari ACI dan Profesor Uang dari ISC menjadi insight berharga untuk proses updating standar nasional kita,” jelasnya.

HAKI 2025
Peserta seminar dan pameran HAKI 2025. Dok. Konstruksi Media

Selain beton, topik mengenai struktur baja juga dibahas, meski tantangannya lebih kompleks. “Di Jakarta sendiri jumlah bangunan beton lebih dominan dibandingkan baja. Salah satu alasannya karena engineer kita masih perlu memperdalam pemahaman terhadap struktur baja, baik dari sisi desain maupun detail sambungan,” paparnya.

Ia menambahkan, interaksi informal dengan para pakar internasional juga menjadi nilai tambah dalam forum ini. “Kami juga membuka ruang diskusibaagi  sambil makan siang. Saya pribadi memanfaatkan kesempatan itu untuk menanyakan hal-hal penting yang berkaitan dengan updating ketentuan beton maupun baja,” tuturnya.

Isu keberlanjutan juga kembali ditegaskan dalam sesi khusus. Prof. Iswandi menekankan bahwa pembahasan mengenai sustainability kini semakin relevan di sektor konstruksi.

“Harapannya paparan dari pembicara internasional tentang isu keberlanjutan ini membuka wawasan kita semua, sejauh mana aspek tersebut sudah berkembang di luar negeri, dan bagaimana bisa kita adaptasi di Indonesia,” ujarnya.

Peserta HAKI 2025
Peserta Seminar dan Pameran HAKI 2025. DOk. Konstruksi Media

Menurutnya, tren beton dan baja masih akan terus mendominasi pembangunan di Indonesia. Namun, tantangan terbesarnya adalah memastikan engineer Indonesia terus meningkatkan kapasitasnya.

“Engineer kita harus terus belajar, karena ilmu ini terus berkembang. Harapannya, semakin ke depan, kualitas SDM kita semakin siap mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” tandas Prof. Iswandi.

Baca Juga :

Seminar HAKI 2024, Kupas Tuntas Struktur Bangunan Tahan Gempa dan Berkelanjutan 

Seminar Tahunan dan Pameran HAKI 2024

Back to top button
Chat WhatsApp