
Konstruksi Media – Ir. Habibie Razak adalah seorang insinyur profesional dengan bidang keahlian ilmu sipil. Dirinya berhasil meraih pengakuan di tingkat ASEAN, Asia Pasifik, Australia dan Dunia.
Dirinya juga diberi gelar Engineering Executive dan International Professional Engineer dari Engineers Australia, organisasi profesi global keinsinyuran asal Australia.
Ir. Habibie Razak, MM., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., CPeng, FIEAust, EngExec., IntPE Eng., yang di awal karirnya sebagai junior civil engineer kemudian beranjak naik secara berturut-turut sebagai civil engineer, project manager, project director, director of business development hingga posisi sebagai country director dan regional director di perusahaan konsultan global terkemuka di dunia (One of Temasek-owned Companies).
Habibie menapaki posisi direktur di umur 36 tahun di perusahaan konsultan Perancis-Belgia terkemuka. Sosok insinyur sipil ini mulai mewakafkan dirinya pada organisasi PII (Persatuan Insinyur Indonesia) sejak tahun 2006 pada saat mendirikan PII Cab Sorowako yang kemudian berkembang menjadi PII Cabang Luwu Timur.
Di tahun 2004, Ir. Habibie mulai belajar praktik keinsinyuran internasional yang dimentoring langsung oleh Marty Holmberg, Manager of Engineering Services PT Inco Sorowako. Di mana Marty Holmberg yang juga merupakan seorang Professional Engineer dari Manitoba Province (APEGM), Canada.
Terlibat di PII Pusat
Ir. Habibie Razak memutuskan untuk hijrah ke Jakarta di tahun 2012 dan bekerja di perusahaan konsultan dan EPC global asal Amerika. Selanjutnya secara serentak (concurrently) Ir. Habibie mulai menjadi bagian dari kepengurusan PII Pusat di era Ir. Bobby Gafur Umar periode 2012-2015, sebagai Wakil Ketua Bidang Energi dan Kelistrikan di tahun 2012.
Baca Juga : Siap Maju Jadi Ketua BKS PII, Ini Prestasi Ir. Habibie Razak
Selanjutnya, Ir. Habibie melanjutkan dedikasinya di masa kepengurusan Dr. Ir. Hermanto Dardak periode 2015 -2018, dan Dr. Ir. Heru Dewanto periode 2018 – 2021.

Puncaknya pada periode 2021 – 2024, Ir. Habibie diberikan amanah menjadi Direktur Eksekutif PII mendampingi Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, dan menorehkan berbagai prestasi dan pencapaian.
Ir. Habibie juga aktif sebagai pengurus di Badan Kejuruan Sipil PII (BKS PII) di masa kepengurusan Dr. Ir. Hermanto Dardak dan Ir. Bambang Goeritno dengan total pengabdian selama 12 tahun lebih.
Dengan modal 20+ tahun pengalaman di berbagai sektor keinsinyuran seperti mining and mineral downstreaming, oil, LNG & gas, thermal generation & transmission, new and renewable energy, palm oil downstreaming, transport, dan industrial transformation master planning. Bekerja dan praktik keinsinyuran di berbagai negara seperti Amerika, Australia, China dan ASEAN, Ir. Habibie Razak memahami bagaimana membentuk “Future-ready Indonesian Engineers towards Indonesia Emas 2045 & NZE”.
Untuk diketahui, di tengah transformasi besar menuju Indonesia Emas 2045, peran insinyur Indonesia menjadi semakin krusial. Tidak hanya dituntut menguasai teknologi dan keahlian teknis, insinyur masa kini juga harus siap menghadapi tantangan global, seperti krisis iklim, digitalisasi, dan transisi energi.
Konsep “Insinyur Indonesia yang Siap Hadapi Masa Depan” merujuk pada generasi insinyur yang adaptif, inovatif, dan memiliki kesadaran penuh terhadap keberlanjutan serta tanggung jawab sosial.
Dalam menuju target NZE, insinyur dituntut tidak sekadar menjadi pelaksana teknis, tetapi juga penggagas solusi ramah lingkungan dan pemimpin perubahan di berbagai sektor pembangunan.
Mereka harus mampu merancang infrastruktur hijau, mendorong efisiensi energi, serta menerapkan prinsip circular economy dalam setiap lini proyek.
Visi ini tidak hanya soal keahlian, tapi juga tentang mindset baru dalam memandang pembangunan yang tidak lagi sekadar mengejar pertumbuhan, melainkan juga memastikan bumi tetap layak huni bagi generasi mendatang.
Baca Juga :
Ir. Habibie Razak: BIM dan Digitalisasi AEC adalah Masa Depan Pembangunan IKN