INFONewsSustainabilityVokasi

Guru Besar ITS Manfaatkan Instrumentasi Optik untuk Dukung Industri Berkelanjutan

Menggagas inovasi berupa sensor serat optik, sistem pencitraan, dan pencahayaan buatan.

Konstruksi Media – Minimnya inovasi dalam mendukung implementasi industri berkelanjutan di Indonesia menjadi tantangan tersendiri di era perkembangan teknologi saat ini. Menanggapi hal tersebut, Guru Besar ke-207 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Ir. Agus Muhammad Hatta, ST, MSi, PhD, mengembangkan inovasi instrumentasi serat optik guna mendukung industri berkelanjutan.

Dosen yang akrab disapa Hatta ini menjelaskan bahwa industri berkelanjutan merupakan konsep yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang. Konsep ini menitikberatkan pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk meningkatkan efisiensi produksi serta kesejahteraan masyarakat dengan meminimalisir dampak negatif industri terhadap lingkungan.

Guru Besar ITS
Prof Ir Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD saat memaparkan orasi ilmiahnya berjudul Peran Instrumentasi Optik untuk Mendukung Industri Berkelanjutan

Menanggapi urgensi tersebut, dosen Departemen Teknik Fisika ITS ini menggagas inovasi berupa sensor serat optik, sistem pencitraan, dan pencahayaan buatan. Setiap instrumen ini memiliki tujuan mendukung infrastruktur berkelanjutan, keamanan pangan, serta peningkatan produktivitas di bidang agrikultur. “Implementasi inovasi ini juga sejalan dengan era industri 4.0 yang menekankan pada otomatisasi dan interkoneksi,” terang Hatta.

Lebih lanjut, pria asal Jombang ini mengembangkan serat optik menjadi sensor yang dapat ditanam atau ditempelkan pada struktur bangunan. Sensor berukuran kecil ini dapat merekam suhu, tekanan, regangan, getaran, serta perpindahan secara real-time melalui perubahan rambatan cahaya di sekitarnya. Data ini kemudian dikirim ke sistem monitoring dan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk mengetahui ketahanan struktur.

Karena akurasinya yang tinggi, sensor serat optik ini juga dapat membantu mendeteksi dini kerusakan pada struktur bangunan. Dengan demikian, risiko kecelakaan serta biaya tinggi akibat renovasi dapat diminimalisir. “Sensor ini dapat digunakan pada berbagai infrastruktur, seperti jembatan, terowongan, hingga pipa minyak dan gas,” jelas Wakil Rektor IV ITS ini.

Di sisi lain, inovasi sistem pencitraannya bertujuan meningkatkan keamanan bahan makanan. Masih banyak campuran bahan makanan yang tidak dapat dideteksi secara kasat mata, terutama pada campuran daging mentah. Oleh karena itu, Hatta mengembangkan algoritma berbasis machine learning untuk mendeteksi komposisi daging menggunakan cahaya inframerah, cahaya tampak, dan cahaya ultraviolet (UV).

1 2Next page

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp