
Guru Besar ITS Kaji Integrasi Manusia dalam Arsitektur Berkelanjutan
Identifikasi tiga tantangan utama yang terus mengiringi perkembangan ilmu arsitektur selama 18 tahun terakhir.
Konstruksi Media – Perkembangan zaman memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk arsitektur sebagai wadah kreativitas manusia. Menanggapi hal ini, Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Dr. Ir. Murni Rachmawati, MT, mengkaji peran manusia sebagai pusat kehidupan dalam perspektif arsitektur berkelanjutan.
Dalam kajiannya, Murni mengidentifikasi tiga tantangan utama yang terus mengiringi perkembangan ilmu arsitektur selama 18 tahun terakhir, yaitu aspek alam, teknologi, dan kemanusiaan. “Selain tiga aspek ini, tantangan yang muncul semakin beragam dari tahun ke tahun,” ungkap Guru Besar ke-216 ITS tersebut.
Menghadapi tantangan abad ke-21, dosen Departemen Arsitektur ITS ini menekankan perlunya teori arsitektur yang tidak hanya memiliki gagasan kuat tetapi juga mampu memprediksi masa depan. Ia menegaskan bahwa manusia berperan sebagai pusat yang mengendalikan dan mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia arsitektur.

Tantangan dalam Arsitektur Berkelanjutan
1. Aspek Alam
Murni menekankan bahwa manusia harus merancang dan membangun dengan seminimal mungkin merusak alam dan lingkungan sekitar. “Dalam perancangan bangunan, aspek kelokalan juga harus diangkat sebagai elemen penting dalam arsitektur,” ujarnya.
2. Aspek Teknologi
Dalam aspek teknologi, manusia perlu menciptakan dan mengendalikan teknologi sebagai alat pembangunan yang berkontribusi terhadap arsitektur berkelanjutan. Sebagai mantan Dekan Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) ITS periode 2020-2024, Murni menegaskan bahwa teknologi harus digunakan untuk melestarikan alam dan menjaga keseimbangan lingkungan.