
GRP dan SCG Indonesia Komitmen Terapkan Industri Hijau
SCG Indonesia dan GRP salah satu industri yang menerapkan keberlanjutan dalam setiap proses produksinya.
Konstruksi Media — Industri hijau menjadi salah satu fokus utama dalam transformasi sektor manufaktur nasional yang didorong oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Konsep ini tidak sekadar menyoal efisiensi energi atau pengurangan limbah, tetapi juga menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai fondasi utama dalam proses produksi.
Dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan, manajemen sumber daya yang efisien, serta memperhatikan dampak sosial-ekonomi, industri hijau diharapkan mampu meningkatkan daya saing sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Prinsip keberlanjutan dalam industri hijau menurut Kemenperin mencakup tiga pilar utama yakni keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Artinya, sebuah industri dikatakan hijau jika mampu memproduksi barang secara efisien dan minim polusi, menghasilkan nilai ekonomi yang stabil, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.
Standar ini diformalkan melalui instrumen seperti Indeks Hijau Industri dan sertifikasi industri hijau yang mendorong perusahaan untuk terus berinovasi dalam operasionalnya.

Salah satu perusahaan dalam negeri yang menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip industri hijau adalah PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), produsen baja nasional yang telah mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam lini produksinya.
GRP memanfaatkan teknologi energy efficient dan mendaur ulang scrap baja sebagai bahan baku utama, mengurangi ketergantungan pada bahan tambang baru. Selain itu, perusahaan ini juga mengadopsi pendekatan green supply chain dan telah mengembangkan laporan keberlanjutan (sustainability report) sebagai bentuk akuntabilitas publik.

Industri lain yang menerapkan prinsip keberlanjutan yakni SCG Indonesia, anak perusahaan dari Siam Cement Group (SCG) asal Thailand, yang telah lama menerapkan prinsip circular economy dalam proses produksinya. SCG tidak hanya mengolah limbah menjadi energi alternatif untuk pembakaran klinker, tetapi juga mengembangkan produk semen rendah karbon sebagai bagian dari solusi konstruksi berkelanjutan.
SCG juga aktif melakukan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat dan mitra usaha mengenai pentingnya praktik industri yang ramah lingkungan. Inisiatif ini menjadikan SCG sebagai pionir dalam mendorong transformasi hijau di sektor bahan bangunan di Indonesia.