Pembiayaan

Genjot Kredit Kuartal Satu 2022, Ini Strategi Yang Dilakukan Bjb

Konstruksi Media – Direktur utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) Yuddy Renaldi menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan aksi korporasi pada kuartal pertama 2022.

Menurutnya, aksi korporasi tersebut dilakukan melalui skema Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue.

“Rencananya, jumlah saham baru yang akan dilepas dalam rights issue bank bjb sebanyak-banyaknya 925 juta lembar saham seri B atau setara dengan sebanyak-banyaknya 9,40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan,” ujar Yuddy dikutip pada Selasa (11/1/2022).

Lebih lanjut Yuddy mengatakan, dana hasil right issue bisa berfungsi untuk meningkatkan penetrasi kredit perseroan pada tahun ini.

Rights issue, kata dia, langkah tepat untuk memperkuat permodalan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan penetrasi kredit bank bjb tahun ini.

“Skema ini dilakukan dengan harga yang akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar perusahaan,” katanya.

Yuddy menjelaskan, rencana rights issue tersebut telah disetujui dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021. Seluruh dana right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan.

“bank bjb merupakan BPD yang pertama kali melantai di bursa, tepatnya pada Juli 2010. Setiap tahun bank bjb rutin membagi dividen kepada pemegang sahamnya,” Imbuhnya.

Pada 2021, kata Yuddy, bank bjb membagikan total dividen sebesar Rp942 miliar atau 95,74 rupiah per lembar saham.

Sementara itu, kinerja bank bjb pada kuartal III-2021 mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 6,9 persen secara tahunan, dengan jumlah kredit yang disalurkan mencapai sebesar Rp95,1 triliun.

Menurut Yuddy, kinerja tersebut berada di atas pertumbuhan kredit nasional yang hanya bertumbuh tipis 0,38 persen year on year (YoY).

“Tingkat risiko dapat terkelola dengan baik yang mencerminkan terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet (NPL) sebesar 1,3 persen,” ungkapnya.

Selain itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb naik 17 persen sepanjang tahun ini dengan total dana masyarakat yang dikumpulkan Rp124,43 triliun.

Kenaikan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 18 persen dari Rp43,40 triliun menjadi Rp51,34 triliun.

Yuddy mengatakan, total nilai aset yang dimiliki bank bjb tumbuh sebesar 7,9 persen menjadi Rp159,3 triliun. “Dengan berbagai pertumbuhan positif tersebut, laba bersih yang dibukukan bank bjb mencapai Rp1,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen secara tahunan (yoy),” tandasnya.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button