Gelar Pameran Arsitektur Terbesar se-Jateng, IAI Jateng: Pentingnya Desain Ramah Lingkungan
Desain yang dibuat sudah mengarah untuk menjaga kelestarian lingkungan di Jateng.
Konstruksi Media – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah menggelar pameran arsitektur terbesar di Jawa Tengah yakni Pekan Arsitek Jawa Tengah 2022, dan diikuti oleh perguruan tinggi se-Jawa Tengah (Jateng).
Pameran tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Jateng Sumarno mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Dalam sambutannya, dia mengungkapkan pekan arsitek ini diharapkan bisa berkontribusi memajukan pembangunan di Jawa Tengah.
“Ini eranya go green, desain-desain yang mereka buat ini sudah ke arah itu untuk menjaga kelestarian lingkungan di Jateng,” ungkap Sumarno, sebagaimana ditulis, Jum’at, (2/9/2022).
Sementara, Ketua Panitia Pekan Arsitek Jawa Tengah 2022 Sukawi menjelaskan kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi para arsitek serta perguruan tinggi untuk mengenalkan produk mereka.
Untuk diketahui Pekan Arsitek Jawa Tengah 2022 ini berlangsung pada 29 Agustus hingga 3 September 2022 bertempat di halaman Kelenteng Sam Poo Kong Jl Simongan, Semarang.
Dia menambahkan, pameran ini juga diisi dengan pameran karya arsitek, lomba sketsa kolosal, poster, fotografi, seminar mengenai desain ramah lingkungan, dan sebagainya.

“Pameran juga diikuti oleh perguruan tinggi se-Jawa Tengah yang memiliki Prodi Arsitek. Mereka memperkenalkan karya mereka agar lebih dikenal masyarakat,” imbuhnya.
Baca Juga : Ikutan Yuk..! IAI Jateng Selenggarakan Event Arsitek di Sam Poo Kong Semarang
Dia menuturkan, perhelatan event arsitektur se-Jateng ini terdapat 30 stand yang meramaikan event ini, mulai dari konsultasi desain, pameran karya arsitek, dan lainnya.
“Harapannya dapat mewadahi karya arsitek muda untuk di perkenalkan pada khalayak umum,” tutur dia.
Senada dengannya, Ketua IAI Jateng Sugiarto mengemukakan bahwa sejauh ini dalam dunia arsitek, salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana membuat desain ramah lingkungan.
Untuk itu, para arsitek saat ini terus mengkampanyekan soal desain ramah lingkungan kepada masyarakat.

“Dalam kode etik arsitek sudah dijelaskan untuk menjaga lingkungan serta dampaknya terhadap masyarakat. Tidak hanya dibangun beton-beton tapi kami juga berfikir mengenai alam dan lingkungannya,” beber dia.
Lebih lanjut, Sugiarto menuturkan dalam mendesain arsitek dituntut untuk menggunakan material yang ramah lingkungan, seperti pintu dari kayu, menghemat energi dengan memanfaatkan matahari sebagai cahaya alami serta pemasangan panel surya, pengelolaan air dengan recycle water, dan sebagainya.
“Priotitas kami selain desain yang ramah lingkungan adalah memberikan rasa nyaman dan aman ketika bangunan ini ditempati. Yang kami gencarkan saat ini adalah sosialisasi dan mengenalkan desain ramah lingkungan ini kepada masyarakat,” tutupnya.
Baca Artikel Selanjutnya :