Info Proyek

Garap Proyek Data Center di Kantor LRT, Jakpro Bakal Raup Rp5 Miliar

Bisnis data center ini berkontribusi terhadap pendapatan JIP sebesar Rp2 miliar hingga Rp 5miliar pada tahun pertama operasionalnya.

Konstruksi Media – Direktur Utama PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) atau Jakpro Araf Anbiya mengatakan pihaknya akan menggarap proyek data center perdana di kantor LRT Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Diharapkan, bisnis data center ini berkontribusi terhadap pendapatan JIP sebesar Rp2 miliar hingga Rp 5miliar pada tahun pertama operasionalnya.

Araf menerangkan, pembangunan proyek data center ini tak lain merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk semakin relevan dengan perkembangan bisnis yang demikian dinamis dengan trasformasi masif di sektor digital.

Baca juga: LRT Jakarta Segera Groundbreaking Fase 1B Velodrome-Manggarai

Memasuki usia ke-17 tahun, JIP juga memastikan akan terus mempertahankan eksistensi di bidang Information and Communication Technology (ICT) guna mengembangkan diri melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Kami paham peta data center. Market-nya besar dengan valuasi 938 juta dollar AS di Jakarta saja hingga 2027 mendatang. Kami yakin bisa berperan aktif, karena kami sudah punya captive market, terutama perusahaan-perusahaan BUMD,” ujar Araf saat Media Gathering di Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Dalam catatannya, terdapat 23 BUMD termasuk TransJakarta, PAM Jaya, Pasar Jaya, dan lain sebagainya yang menjadi captive market bagi JIP.

Dengan strategi jemput bola, JIP telah melangsungkan pertemuan guna membahas pembangunan data center dengan sejumlah BUMD.

Baca juga: Keberlanjutan Pembangunan MRT Mengintegrasikan DKI Jakarta-Jawa Barat-Banten

“Akhir tahun 2023 kami targetkan data center ini sudah mulai terbangun dengan penawaran harga perdana sekitar Rp15.000 per rak,” imbuh Araf.

Secara umum, anak usaha sendiri menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga akhir 2023 menjadi senilai Rp 150 miliar.

Araf menambahkan, kontribusi terbesar berasal dari pilar bisnis Digital and Advertising dengan tentakel utama Digital Out of Home atau biasa disebut Digital Signage (Periklanan Digital). Berikutnya adalah pilar bisnis Penyediaan Menara Telekomunikasi atau Tower Provider.

“Khusus Digital Signage, JIP saat ini mengelola 500 titik. Sejumlah 400 titik di antaranya tersebar di sepanjang jalur MRT Jakarta antara Stasiun MRT Jakarta ASEAN hingga Lebak Bulus,” ucapnya.

Araf optimistis target pendapatan JIP bakal tercapai, seiring realisasi perkuatan jaringan telekomunikasi melalui optimalisasi lahan-lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI demi mewujudkan kota yang maju dan pintar, dengan menyediakan jaringan infrastruktur yang sepadan dan memadai.

Baca artikel lainnya:

Artikel Terkait

Back to top button