Gandeng Investor Bangun Infrastruktur, Menteri Basuki: Dana APBN Tidak Akan Sanggup
Jika semua pembangunan infrastruktur diharapkan berasal dari APBN, pasti kita akan terlambat, untuk itu dibutuhkan keterlibatan dari investor untuk menanamkan investasinya.
Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pembangunan infrastruktur yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tidak akan mampu menyangga seluruh pembangunan infrastruktur di Indonesia. Untuk itu, diperlukan kehadiran para investor dalam pembangunan infrastruktur dengan sejumlah skema pembiayaan, salah satunya yakni Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usah (KPBU).
“Jika semua pembangunan infrastruktur diharapkan berasal dari APBN, pasti kita akan terlambat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam perhelatan Hari Puncak Creative Infrastructure Financing (Creatiff) Day 2022, secara daring melalui laman YouTube PUPR_Pembiayaan (Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Perumahan Kementerian PUPR), Kamis, (1/12/2022).
Untuk itu, melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR bekerja sama dengan CNBC Indonesia bertajuk Hari Puncak Creative Infrastructure Financing (Creatiff) Day 2022, ini mengajak para stakeholder dalam membangun infrastruktur melalui penguatan financing (Pembiayaan).
“Melalui acara ini, Pemerintah mengajak para investor untuk membangun infrastruktur di Indonesia,” jelas Basuki.

Basuki menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan beragam skema-skema pembiayaan yang menarik kepada investor untuk pembangunan infrastruktur.
“Banyak sekali skema-skema pembiayaan kreatif untuk infrastruktur ini. Saya berharap ini akan kita lakukan diskusi-diskusi banyak sekali terkait skema-skema yang terus berkembang, terutama di Ditjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR untuk bisa mendorong dan mengisi celah-celah kekurangan pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur terutama untuk percepatannya,” ungkap Basuki.
Baca Juga : PUPR Gas Pol Pembangunan Rusun Poltekkes Yogyakarta
Selain itu, Basuki juga meminta para peserta yang hadir terutama di kalangan milenial untuk menyimpan smartphone terlebih dahulu dan mengikuti diskusi ini dengan cermat.
“Serius sebentar, dua jam, belajar untuk financing (pembiayaan infrastruktur). Ke depan pembangunan infrastruktur pasti tidak hanya bisa diharapkan dari APBN, pasti kita harus melibatkan investasi, bahkan nanti di IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara penggunaan APBN hanya sekitar 20%-30% yang lainnya dari investasi baik KPBU (Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha) maupun investasi murni,” papar dia.

“Anak-anak muda PU yang akan membawa PU ke depan ini harus tahu betul financing. Jangan seperti saya, saya ini generasi yang perlu dengan APBN terus. Dengan kegiatan ini (Creatiff) anak-anak muda PU diharapkan dapat mengetahui dan memahami financing untuk infrastruktur. Infrastruktur ini Is a Must. Ke depan Creatiff ini Is a Must untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini akan membahas peluang-peluang, kemungkinan-kemungkinan alternatif kreatif untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pembiayaan yang berasal dari APBN sendiri tidak akan mampu untuk menyanggah semua pembangunan yang direncanakan, sehingga dibutuhkan alternatif untuk mengajak serta badan usaha untuk ikut serta menjadi bagian dari pembiayaan infrastruktur di Indonesia.
Baca Artikel Selanjutnya :