NewsTeknologi

Gandeng Asosiasi Pengelasan, ITPLN Siapkan Tenaga Terampil

kebutuhan ‘Juru Las’ sangat penting, terutama sektor-sektor spesifik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan lainnya.

Konstruksi Media – Institut Teknologi PLN (ITPLN) jalin kesepakatan dengan Asosiasi Pengelasan Indonesia – Indonesian Welding Society (API-IWS) untuk menyiapkan tenaga terampil dibidang pengelasan.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatanganan bersama yang dilakukan oleh Rektor ITPLN Prof. Iwa Garniwa dengan Ketua Umum Asosiasi Pengelasan Indonesia, Prof. Achdiat Atmawinata.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Iwa menyebut hal ini sejalan dengan komitmen kampus ITPLN yang berfokus pada penerapan teknologi dan pengembangan talenta berbasis kebutuhan industri.

“Kami berterima kasih atas kesediaan Asosiasi Pengelasan Indonesia untuk berkolaborasi. Ini langkah penting membangun SDM terampil di bidang pengelasan yang dibutuhkan industri nasional,” ungkap Prof. Iwa, Sabtu, (14/06/2025).

“Kami adalah perguruan tinggi yang fokus pada penerapan teknologi. Siap ikut kompetensi yang dibutuhkan industri tanpa meninggalkan kaidah-kaidah akademik yang berlaku di perguruan tinggi,” sambung Prof. Iwa.

Dikatakan olehnya, kolaborasi ini tentunya akan memperkuat ekosistem pendidikan vokasi berbasis industri, khususnya di bidang pengelasan yang sedang dibutuhkan di berbagai sektor manufaktur, energi, dan infrastruktur.

Dia menambahkan, saat ini ITPLN tengah menerapkan kurikulum berbasis OBE (Outcome Based Education), yang menitikberatkan pada capaian hasil lulusan. Untuk mendukung hal tersebut, kampus ini mengembangkan sistem pembelajaran yang disebut model 4-4-2.

ITPLN
Gandeng Asosiasi Pengelasan, ITPLN Siapkan Tenaga Terampil. Dok. Ist

“Dalam program 4-4-2 ini, 40 persen porsi pembelajaran berupa teori di kelas, 40 persen studi kasus dan proyek, serta 20 persen berasal dari dunia industri melalui guest lecture dari praktisi dan asosiasi,” ucap Iwa.

Dia berharap, dengan model pembelajaran tersebut, lulusan ITPLN tidak sekadar siap latih, tetapi langsung siap kerja dan beradaptasi di lingkungan industri.

Sementara, Chairman IWS atau Asosiasi Pengelasan Indonesia, Prof. Achdiat mengungkapkan bahwa kebutuhan ‘Juru Las’ sangat penting, terutama sektor-sektor spesifik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan lainnya.

“Ketika masuk PLTN, harus disiapkan welding khusus. Tak bisa menggunakan welding yang biasa-biasa saja,” kata Prof. Achdiat.

Menurutnya, pengembangan sumber daya manusia di sektor pengelasan harus fokus pada kualitas, penguasaan teknologi, dan perluasan daya saing di tingkat global.

Seperti sistem sertifikasi welding dibawah binaan API-IWS serta Indonesian Welding Society-Authorized Nominated Body (IWS-ANB) yang terus aktif melakukan pelatihan dan sertifikasi.

Yang menarik, lanjut Prof. Achdiat, kebutuhan untuk Juru Las Perempuan, saat ini permintaan tinggi karena mitos kaum hawa dikenal lebih tekun dibanding laki-laki.

“Tak heran di negara maju, posisi dan peran welder woman sangat diperhatikan,” tutup Prof. Achdiat seraya berharap ITPLN ke depan dapat menyediakan simulator welding, agar pelatihan bisa lebih efisien sebelum praktik langsung menggunakan material sesungguhnya.

 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp