News

Gandeng ACWA Power dan Pupuk Indonesia, PLN Kembangkan Green Hidrogen

Kolaborasi tiga perusahaan ini akan memperkuat ekosistem bisnis energi hijau di tanah air.

Konstruksi Media – PT PLN (Persero) bersama dengan ACWA Power dan PT Pupuk Indonesia (Persero) sepakat untuk pengembangan bisnis hidrogen sebagai bahan baku amonia di Gresik, Jawa Timur..

Untuk itu, saat ini ketiga perusahaan tersebut tengah menyusun Joint Development Study Agreement (JDSA) untuk pengembangan green hydrogen.

Hidrogen hijau atau green hydrogen sendiri merupakan hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon. Green hydrogen dimanfaatkan sebagai bahan baku green ammonia yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, transportasi, dan membuat pupuk.

Langkah tersebut mendapat apresiasi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam kesempatan ini, Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury mengatakan pemerintah sangat serius dalam pengembangan klaster industri hijau.

Dirinya berharap kesepakatan PLN, ACWA Power dan Pupuk Indonesia untuk melakukan studi pengembangan green hydrogen bersama menjadi langkah konkret dalam pembangunan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air.

“Kerjasama ini dilakukan dalam rangka mengembangkan energi bersih di Indonesia melalui pengembangan green ammonia menggunakan existing facilitynPetrokimia Gresik. Kami berharap joint study ini akan mendorong Indonesia menjadi pelopor pengembangan solusi energi hijau dan mencapai target net-zero emission di tahun 2060 serta dapat menjadi inspirasi kemitraan antara Indonesia dengan lembaga internasional ke depannya,” jelas Pahala dalam Courtesy Meeting antara PLN, ACWA Power dan Pupuk Indonesia, Kamis, (13/7/2023).

“Saya kira Indonesia punya banyak potensi menjadi pemain penting bisnis hidrogen di pasar Asia Tenggara. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, hasil studi bersama ini harapannya bisa segera direalisasikan,” sambung Pahala Mansury.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo turut mengamini hal tersebut.

Dirinya menyatakan dalam dua minggu terakhir, PLN telah menjalin diskusi intensif dengan ACWA Power terkait tantangan teknikal dan investasi dalam kerja sama ini.

Darmawan optimistis kolaborasi tiga perusahaan ini akan memperkuat ekosistem bisnis energi hijau di tanah air.

“Kolaborasi ini telah berjalan sangat baik. Sehingga kita berhasil memetakan segala kemungkinannya dari sisi komersial dan teknikal,” jelas Darmawan.

Senada dengannya, CEO ACWA Power Marco Arcelli menambahkan kolaborasi yang dijalin oleh ketiga perusahaan telah sangat baik. Studi bersama tersebut bisa dilaksanakan pada akhir tahun 2023 ini dan diharapkan selesai di tahun 2025.

“Kami melihat komitmen yang kuat dari pemerintah, PLN, Pupuk Indonesia, dan seluruh elemen di Indonesia untuk menjalankan transisi energi. Jadi, yang terpenting kini adalah bagaimana kita menjaga momentum ini untuk mencapai tujuan bersama,” imbuhnya.

Menurut, Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang mendukung penuh kolaborasi tiga perusahaan ini.

Pengawalan intensif dari pemerintah membuat studi bersama pengembangan green hydrogen dan green ammonia bisa terlaksana sesuai rencana.

“Pupuk Indonesia siap berkontribusi maksimal untuk mewujudkan proyek green hydrogen dan green ammonia terintegrasi ini. Kami ingin proyek ini tidak hanya akan mengembangkan ekosistem bisnis energi, tetapi juga mendorong perekonomian nasional,” tandas Bakir.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button