Konstruksi Media – Forum QHSE BUMN Konstruksi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Tanri Abeng terkait kerja sama untuk menerapkan prinsip kemitraan dan kesetaraan dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Ketua Umum Forum QHSE BUMN Konstruksi Ir. Subkhan, ST, MPDA, IPM dengan Rektor Universitas Tanri Abeng Dr. Tanri Abeng, MBA, yang dilakukan di Gedung Rektorat Universitas Tanri Abeng, yang berlokasi di Jalan Swadarma Raya, Ulujami, Jakarta Selatan.
Adapun salah satu butir yang disepakati dalam penandatanganan MoU tersebut yakni dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi meliputi Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
“MBKM ini dilakukan kesepakatan untuk peningkatan kompetensi SDM (sumber daya manusia) sesuai dengan tugas dan kewenangan kedua belah pihak,” terang Subkhan kepada Konstruksi Media, Kamis, (02/02/2023).
Baca Juga : Tingkatkan Kolaborasi, Forum QHSE BUMN Konstruksi Hadiri Rapimnas PII 2023
Dijelaskan olehnya, hal-hal yang menyangkut tindak lanjut kerjasama diatur dan dituangkan dalam perjanjian tersendiri, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman kerjasama ini.
Subkhan melanjutkan, kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang atau diakhiri dengan persetujuan kedua belah pihak.
Untuk diketahui, Forum QHSE BUMN Konstruksi memiliki 5 (lima) program kerja di antara :
Pertama, keterlibatan Forum QHSE secara proaktif dengan Kementerian teknis terkait melakukan standarisasi implementasi QHSE dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kedua yakni Forum QHSE BUMN melakukan standarisasi SDM unggul seluruh konstruksi.
Ketiga yaitu Forum QHSE melakukan sinergitas dengan antar BUMN konstruksi dalam pendampingan, pengecekan dan evaluasi implementasi standarisasi QHSE di seluruh proyek sektor konstruksi.
Keempat dan kelima yakni forum QHSE berperan aktif dan berkolaborasi dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam penerapan standar keselamatan keteknikan berbasis QHSE dan menciptakan kemandirian pada segala aspek kegiatan konstruksi.
Lebih jauh, Subkhan menambahkan, dirinya sangat antusias terhadap MOU ini, khususnya dalam bidang pengembangan SDM Konstruksi dari sisi keahlian manajemen dan visi strategi terbaik. Sehingga Forum QHSE kedepan akan mampu didorong sebagai daya saing usaha/ bisnis perusahaan, tidak sekedar jadi pelengkap atau instrumen pengendali risiko kualitas dan keselamatan pekerjaan saja.
“Kedepan akan kami konkritkan MOU ini dengan PKS (perjanjian kerjasama terkait) terkait sekolah profesional MBA dengan bertukar pengajar maupun siswa dari keduah belah pihak. Ini sebagai triger kerjasama bisa berjalan dengan baik dan mutualisme,” urainya.
“Pak Tanri Abeng selaku Menteri Negara BUMN RI pertama (Menteri Negara Pendayahgunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan) sangat mendukung dan mengapresiasi komitmen forum untuk kolaborasi dunia usaha, industri dan perguruan tinggi, serta berupaya bersama untuk mengurangi gap leadership dari para leaders di BUMN atau perusahaan lainnya,” tutup Subkhan menandaskan.
Baca Artikel Selanjutnya :