MaterialProduk

Faro 3D Scanning, Bangunan Heritage Didata Secara Akurat, Cepat, dan Tepat

Dengan sistem laser memungkinkan surveyor merekam 360 derajat seluruh data bangunan heritage dalam hitungan menit dengan akurasi dan presisi sangat tinggi.

Konstruksi Media – Perkembangan teknologi yang berjalan amat cepat dalam dua dasawarsa terakhir, memungkinkan manusia melakukan apa saja secara sepat, tepat, dan akurat. Tak terkecuali dalam upaya pelestarian bangunan cagar budaya (heritage).

Sebagai distributor alat survey yang mengusung brand TOPCON dan FARO, PT Exsol Innovindo (Execellent Solution) mendistribusikan alat-alat survey pemetaan dan memiliki divisi khusus guna memberikan layanan jasa di bidang survey pemetaan semisal 3D laser scanner. Alat ini bisa digunanakan untuk melakukan survey, pemetaan, dan pendokumentasian bagunan-bangunan cagar budaya di Indonesia.

Menurut Stanley, Direktur Pengembangan Bisnis dan Direktur Proyek PT Exsol Innovindo, pihaknya sudah terlibat dan dilibatkan dalam berbagai proyek survey, pemetaan, dan pendokumentasian bangunan heritage.

Faro 3D Scanner. Dok. Ist

“Kami bekerja sama dengan salah satu konsultan heritage dalam melakukan dokumentasi kondisi bangunan baik itu eksterior/interior secara cepat dan akurat menggunakan teknologi 3D Laser scanner yang hasilnya dapat digunakan untuk revitalisasi/ reverse/ analisa maupun pembuatan as build drawing,” kata Stanley kepada Konstruksi Media belum lama ini.

Sejauh ini, katanya, pihaknya sudah melakukan pendataan 16 bangunan heritage di seluruh Indonesia. Yaitu Gedung Bank Indonesia (thamrin), Gereja Toasebio (Petak Sembilan Jakarta), Gedung Ramayana Ballroom (Hotel Kempinski Jakarta), Benteng Vander Capellen (Batu sangkar), Benteng Pendem Ambarawa/Fort Willem (Semarang), Istana Maimoon (Medan), Gedung Samudera Indonesia (Kota Tua Jakarta), Gedung Cipta Niaga (Kota Tua Jakarta), Stadion Teladan Medan, Galeri Nasional (Jakarta), Tugu pembebasan Irian Barat (Lap Banteng Jakarta), Rumah Kopel (Bandung), Bank Indonesia (Manado), Gereja Blenduk (Semarang), Rumah Pegadaian (Sukabumi), dan 1000 Rumah Gadang (Solok).

Dikatakan, proses pengambilan data dengan sistem laser mampu menghasilkan data 3D dalam waktu beberapa menit dengan akurasi 2mm.

Jarak pengambilan data dengan radius 350 meter. Dengan sistem laser surveyor cukup meletakkan alat dan alat secara otomatis merekam 360 derajat bagunan selama hitungan menit dengan jangkauan radius 350m.

Hasil yang didapat detail dan akurat seperti kondisi real di lapangan sehingga sangat membantu para kontraktor yang akan melakukan proyek pemugaran atau restorasi bangunan heritage dan dengan hasil ini kontraktor tidak perlu re-work.

Faro 3D Snanner. Dok. Istimewa

Selain itu, alat ini juga sangat mudah dioperasikan. Cukup dioperasikan oleh satu atau dua orang saja. Sementara jika menggunakan metode konvensional memerlukan tenaga yang banyak dan durasi pengambilan yang lama serta rentan adanya human error.

“Data 3D yang berhasil direkam berguna sebagai update kondisi bangunan terkini dan data bisa digunakan sebagai referensi digital proses renovasi hingga as build drawing,” katanya.

Dia menjamin bahwa teknologi laser yang digunakan, tidak akan merusak struktur atau bahkan estetika bangunan heritage. Sebab akurasi dari alat ini 1 – 2 mm dan pengambilan data dilakukan menggunakan sistem laser yang dengan sekali sapuan maka semua data yang terlihat akan langsung terekam. Hasil data real sesuai dengan kondisi saat dilakukan perekaman.

Faro 3D Scanner. Dok. Ist

Teknologi Faro 3D Scanning

Sistem laser memungkinkan surveyor merekam 360 derajat seluruh data bangunan heritage dalam hitungan menit dengan akurasi dan presisi sangat tinggi. Impresif dari sisi waktu pengambilan data, menjaga otentikasi bangunan dan hasil yang akurat.

“Hampir semua proyek yang melibatkan 3D Scanning pada bangunan heritage cukup memuaskan, khususnya dari sisi konsultan perencana. Mereka mendapatkan data secara detail dan akurat dari kondisi bangunan secara real dan proses kerja yang tidak memerlukan waktu yang lama dibandingkan dengan metode konvensional,” ucap Stanley menjelaskan.

Proses restorasi bangunan heritage dimulai dengan perekaman kondisi eksisting bangunan dilanjutkan dengan rencana pemugaran hingga proyek pemugaran dan pembuatan as build drawing.

FARO 3D Scanning digunakan mulai dari survey data awal, progress monitoring hingga pembuatan as build drawing dengan cepat dan akurat Keterlibatannya dalam banyak proyek bangunan heritage di Indonesia membuat PT Exsol Innovindo kini menjadi peduli akan kelestarian bangunan heritage di Indonesia.

“Visi kami melestarikan bangunan cagar budaya dan mengembangkan potensi bagunan cagar budaya sebagai bagian dari sejarah dan identitas bangsa,” tegas Stanley.

Sedangkan misinya terkait bangunan heritage adalah melakukan dokumentasi bangunan heritage dengan teknologi yang menghasilkan data yang akurat, tidak merusak dan less human error, lalu berkolaborasi dengan stakeholder terkait sebagai bagian dari mewujudkan pelestarian warisan bangsa, dan terakhir adalah selalu berinovasi dengan teknologi terkini dan memberikan solusi yang tepat bagi pelestarian heritage.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button