News

Erick Thohir: Jokowi Ingin Lahirkan Gerakan Musisi Dunia untuk Perdamaian

Bapak presiden ingin diadakan people to people movement yakni gerakan dari masyarakat.

Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, gerakan people to people movement dalam forum G-20 memberi kesempatan masyarakat antarnegara terlibat aktif. Jika selama lekat dengan pertemuan antar elite pemerintahan sebuah negara, maka di Indonesia pertemuan lebih inklusif dengan melibatkan beragam kelompok yang salah satunya adalah musisi.

“Pembicaraan dengan Bapak Presiden (Jokowi) agar G-20 ini jangan hanya kepala negara-kepala negara yang isunya politik dan kadang-kadang masyarakat tertinggal dilibatkan. Bapak presiden ingin diadakan people to people movement yakni gerakan dari masyarakat. Salah satunya saat itu kita sengaja berdiskusi sebagai orang yang senang musik kenapa tidak membuat event juga di dalam G-20 itu Music 20 M-20),” ujar Erick melalui keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).

Ia mengatakan, sudah berdiskusi dengan tokoh musik seperti Tantowi Yahya, Chandra Darusman, dan Triawan Munaf. Kemudian, diusulkan ide agar mengumpulkan musisi dunia dalam M-20 dan membuat gerakan untuk menyuarakan isu terkait perkembangan global terkini.

Baca juga: WSBP Raih Penghargaan Best Annual Report Tahun 2022

Dua isu utama yang akan disuarakan adalah terkait perdamaian dan lingkungan hidup. Gerakan M-20 mengulang kesuksesan gerakan musisi era 1980-an yang sempat meluncurkan project bertajuk “We are the World.”

“Kita tahu musik itu sebuah pergerakan yang luar biasa. Kalau dulu inspirasinya We are the World, di mana mengenai kelaparan. Sekarang dengan situasi global seperti ini, ada kesepakatan musisi dunia membuat sebuah gelombang persatuan, lingkungan hidup, dan lain-lain,” ujar Erick.

Menurut Erick, M-20 adalah implementasi dari pesan Jokowi yang ingin ajang G-20 benar-benar memberi pesan efektif bagi masyarakat dunia. Selain event para musisi, gerakan people to people movement juga menyasar pada gerakan tokoh agama dunia yang tergabung dalam Religion 20 atau (R-20).

“Besok juga ada R20 di Bali. Ini juga sama bagaimana tokoh agama di seluruh dunia berbicara mengenai perdamaian. Inilah people to people movement yang membedakan G20 di Indonesia dengan yang lain,” kata Erick menjelaskan.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp