Enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Diresmikan, PUPR Yakin Jadi Solusi Kemacetan
Konstruksi Media – Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Putut Marhayudi mengatakan, salah satu tujuan pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota, segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang adalah untuk memperlancar lalu lintas di daerah sekitar Ibu Kota.
Selain itu, keberadaan jalan tol ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menumbuhkan serta menunjang pertumbuhan ekonomi.
“Jadi pembangunan jalan tol itu seharusnya bukan menambah kemacetan yang menjadi poin perhatian kita, tetapi bagaimana pembangunan jalan tol ini menjadi stimulus pembangunan daerah di sekitar Jakarta,” ujar Putut Marhayudi dalam webinar “Geliat Infrastruktur DKI Selama Pandemi”.
- Challenge Global Operators, Caterpillar Mengundang Operator Paling Terampil Untuk Unjuk Gigi
- Brantas Abipraya Rampungkan Proyek Bendungan Sidan Bali, Suplai Air Baku 1.750 liter/detik
- ATI Sebut 3.020 Km Jalan Tol Indonesia Siap Menyambut Nataru 2024/2025
Dia meyakini, Pemprov DKI juga telah menyiapkan berbagai dan rekayasa lalu lintas yang diperlukan untuk mengurai kemacetan di Ibu kota. Keberadaan jalan Tol ini, diharapkan bisa menjadi solusi masalah kemacetan di Jakarta.
“Untuk kemacetan itu sendiri saya rasa yang terkait stakeholder maupun pimpinan di bawah Pak Hari tentunya sudah mempersiapkan strategi dan rekayasa lalu lintas yg diperlukan,” tutur dia
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menilai, pembangunan enam ruas jalan tol dalam Kota Jakarta segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang tidak akan menambah kemacetan lalu lintas di area sekitarnya. Sebab, dia mengatakan, jalan arteri yang berada di bawah ruas tol tersebut juga akan diperlebar.
“Kalau menambah kemacetan enggak juga ya justru yang arteri di bawahnya ini yang nantinya akan kita buat juga. Jadi akan menjadi lebar juga karena ada tol di atasnya,” kata Hari.
Hari menjelaskan, sebelum pembangunan enam ruas tol itu dilakukan, Pemprov DKI sudah melakukan berbagai kajian. Termasuk memperkirakan di mana saja titik-titik lokasi yang akan timbul kemacetan.
“Mudah-mudahan tidak terjadi lah (kemacetan), karena memang sudah ada kajian lama dan ini sudah dikerjakan mulai berapa tahun yang lalu. Mulai dari segmen satu di Bekasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan ruas Jalan Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang. Ruas jalan tol ini bagian dari jalan tol lingkar dalam dan lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) diharapkan dapat meningkatkan kecepatan distribusi logistik menjadi makin baik.
Selain itu, daya saing komoditas juga makin baik karena jalan tol ini terkait dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Marunda dan Pelabuhan Tanjung Priok.
Pesan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan ruas jalan tol segmen Kelapa Gading – Pulo Gebang pada hari Senin, (23/8/2021). Ruas jalan tol sepanjang 9,3 km ini merupakan bagian dari 6 ruas jalan tol dalam kota Jakarta yang akan melengkapi jalan tol metropolitan Jabodetabek.
“Alhamdulillah, pada hari ini jalan tol Pulo Gebang-Kelapa Gading sepanjang 9,3 kilometer telah selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Jalan tol ini akan memperkuat, meningkatkan daya saing kita, dan juga utamanya mobilitas orang dan barang antara Kota Jakarta dengan sekitarnya juga akan makin baik,” kata Presiden Jokowi.
Ruas jalan tol segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jakarta Toll Road Development Jaya Pratama dan kontraktor KSO PT Jaya Konstruksi – PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan biaya konstruksi Rp3,16 triliun dan biaya investasi Rp4,88 triliun.
Pembangunan jalan tol ini menggunakan mode pembiayaan dengan memadukan anggaran bauran pendanaan baik antara kementerian dengan BUMN maupun antara kementerian dan BUMN dengan swasta atau Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Presiden Jokowi berharap skema pembiayaan KPBU tersebut juga bisa digunakan di proyek-proyek jalan tol maupun infrastruktur lainnya yang telah direncanakan.
“Saya berharap skema-skema pembiayaan seperti ini bisa digunakan dalam pembangunan infrastruktur di seluruh provinsi di pelosok Tanah Air sehingga akan mampu mengatasi ketimpangan antardaerah, antarprovinsi dalam pembangunan infrastruktur dan kita harapkan akan mempercepat konektivitas nasional kita,” lanjut Presiden Jokowi.
Pembangunan 6 ruas jalan tol ini dibagi menjadi tiga tahap di mana tahap pertama mencakup segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang (9,3 km) dan Semanan-Kelapa Gading (20,38 km), tahap kedua mencakup segmen Duri Pulo-Kampung Melayu (12,65 km) dan Kemayoran-Kampung Melayu (9,6 km), dan tahap ketiga mencakup Ulujami-Tanah Abang (8,7 km) dan Pasar Minggu-Casablanca (9,16 km).
“Enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta ini totalnya sekitar 70 km. Sedangkan yang sudah siap beroperasi adalah dari Kelapa Gading ke Pulo Gebang sekitar 9 km. Ruas jalan tol ini akan melengkapi 5 ring yang ada di Jabodetabek yaitu 6 ruas jalan tol dalam kota Jakarta, JIUT, JORR I, JORR II, dan JORR III” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan bahwa keberadaan 5 ring tersebut sangat penting baik bagi Jakarta dan Jabodetabek, maupun bagi pergerakan orang dan barang secara nasional.
“Bagi Jakarta dan Jabodetabek, keberadaan jaringan jalan tol akan mengurangi tekanan lalu lintas jarak jauh pada manajemen lalu lintas lokal, sedangkan bagi pergerakan orang dan barang secara regional dan nasional, jaringan jalan tol akan memperlancar arus barang dan jasa sehingga akan menaikkan daya saing komoditas. Pergerakan barang dari Sumatera ke wilayah tengah dan timur Jawa dan sebaliknya akan lebih efektif tanpa membebani lalu lintas lokal di Jabodetabek,” jelasnya.
Enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta juga secara khusus dipersiapkan untuk mengakomodasi lajur angkutan umum masal. Dengan demikian, ruas ini akan memberikan kelancaran lebih bagi angkutan umum penumpang di wilayah DKI, sehingga manfaat ruas jalan tol bisa dinikmati tidak saja oleh pemilik kendaraan pribadi, melainkan juga utamanya bagi pengguna angkutan umum.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Komisaris Utama PT Jakarta Tollroad Development Trisna Muliadi. Turut hadir juga mendampingi Menteri PUPR antara lain Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahardian, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala BPJT Danang Parikesit. ***