INFOIntermezzo

Enam Bangunan Bersejarah yang Pernah Direvitalisasi oleh Nindya Karya

Dengan dedikasi dan tingkat ketelitian yang tinggi, proses pemugaran Candi Borobudur pun selesai pada 23 Februari 1983.

Konstruksi Media – Bangunan bersejarah menyimpan banyak jejak cerita kehidupan bangsa di masa lalu. Dalam konteks ini ada beberapa bangunan bersejarah yang memerlukan pemugaran dan memang sudah pernah direvitalisasi oleh PT Nindya Karya (Persero).

Tentu saja revitalisasi terhadap bangunan bersejarah dilakukan untuk menjaga warisan budaya sekaligus membuktikan daya saing global Nindya yang terus dilestarikan hingga saat ini.

“Nindya Karya berkesempatan untuk melaksanakan revitalisasi/rehabilitasi bangunan bersejarah hingga mampu mengharumkan nama Indonesia,” demikian keterangan dikutip dari akun Instagram @Nindyakarya di Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Reduksi 2.000 Ton Emisi Karbon, Blue Bird Optimalkan Panel Surya Pintar

Berikut enam bangunan bersejarah yang direvitalisasi oleh Nindya Karya:

  1. Candi Borobudur

Pada 2-6 Juli 1973 Badan Pemugaran Candi Borobudur melalui Consultative Committee II menunjuk joint venture antara PT Nindya Karya dan Construction and Development Corporation of The Philiphines (CDCP) selaku kontraktor pemenang pelaksana pemugaran.

Dengan dedikasi dan tingkat ketelitian yang tinggi, proses pemugaran Candi Borobudur pun selesai pada 23 Februari 1983 untuk kemudian dapat dibuka lagi secara umum.

  1. Grand Inna Bali Beach

Grand Inna Bali Beach dibangun atas hasil inisiasi presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Terdapat relief berukuran besar sebagai dekorasi hotel yang menggambarkan Bung Karno di tengah rakyat, dengan menggali budaya Jawa kuno, serta mengadopsi gaya arsitektur internasional yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Hotel yang menjadi tonggak sejarah perkembangan di Bali ini direvitalisasi oleh Nindya sejak April 2022 dan hingga saat ini masih dalam proses pengerjaan revitalisasi.

  1. Gedung Keong Mas

Gedung Keong Mas adalah gedung teater berbentuk keong mas raksasa tempat pemutaran dan pertunjukan film khusus berteknologi canggih yang berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Gedung ini sebagai sarana edukasi mengenalkan kekayaan alam dan budaya Indonesia melalui media film.

Pada awal tahun 2022, Nindya Karya dipercaya untuk melakukan revitalisasi gedung ini dan saat ini sudah bisa dikunjungi kembali.

  1. Benteng Pendem Ngawi

Rehabilitasi Benteng Pendem Ngawi dilakukan atas tindak lanjut instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi benteng ini pada 1 Februari 2019 dan mulai dikerjakan oleh Nindya Karya sejak 10 Desember 2020 dengan melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur.

Rehabilitasi ini dilakukan dengan sangat hati-hati agar nilai kulturnya tetap terjaga. Benteng ini juga dapat menjadi wisata edukasi sejarah.

Baca juga: BKPM: Optimalkan Potensi, Natuna Butuh Pembangunan Infrastruktur Memadai

  1. Gedung Antara

Gedung Antara Pasar Baru merupakan gedung bersejarah yang di mana 77 tahun lalu menjadi tempat diberitakannya “Indonesia Merdeka” oleh wartawan Antara secara sembunyi-sembunyi untuk disiarkan ke seluruh dunia.

Nindya dipercaya untuk mengerjakan revitalisasi Gedung Antara yang memiliki kerumitan khusus, yaitu pengerjaan interior yang harus menyesuaikan kondisi cagar budaya dan hingga saat ini pembangunannya masih dalam pengerjaan.

  1. Pasar Johar

Pasar Johar merupakan salah satu bangunan cagar budaya dan salah satu sumber perekonomian masyarakat di Kota Semarang, Jawa Tengah. Revitalisasi pasar ini dilakukan oleh Nindya Karya yang telah selesai sejak Desember 2019 lalu.

Prinsip-prinsip pelestarian pelestarian cagar budaya menjadi hal terpenting dalam revitalisasi pasar ini sehingga cagar budaya tetap terjaga.

Baca artikel lainnya:

Artikel Terkait

Back to top button