Kementerian PKP juga telah mengalokasikan 70.000 unit rumah bagi kelompok prioritas, yaitu 20.000 unit untuk guru, 20.000 unit untuk pekerja migran Indonesia, dan 30.000 unit untuk tenaga kesehatan seperti perawat, bidan, serta tenaga kesehatan masyarakat yang memenuhi kriteria MBR berdasarkan data DTSEN dari BPS.
“Kami berharap para pengembang dari berbagai asosiasi dapat bersama-sama membangun rumah yang berkualitas dan tepat sasaran. Ini saatnya pengembang dan rakyat sama-sama diuntungkan,” kata Maruarar.
Sementara itu, Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, menyatakan bahwa total aset lahan yang dikelola Badan Bank Tanah saat ini mencapai sekitar 33.116 hektare. Dari jumlah tersebut, 73,04 hektare telah dialokasikan khusus untuk perumahan dan kawasan permukiman.
Berdasarkan data yang tersedia, empat lokasi lahan yang telah disediakan adalah:
- Kecamatan Sei Suka, Batu Bara: 27,27 hektare
- Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Tanjung Pinang: 3,6 hektare
- Kecamatan Sukatani, Purwakarta: 19 hektare
- Kecamatan Cipendeuy, Bandung Barat: 23,17 hektare
“Kami siap mendukung Program 3 Juta Rumah yang diusung Kementerian PKP dengan menyediakan lahan terbaik untuk pembangunan rumah rakyat,” tutup Parman dengan optimisme. (***)
