InfrastrukturNewsProduk

Efisiensi Infrastruktur, Pemkab Probolinggo Siapkan Pabrik Paving Rp6 Miliar

Proyek ini direncanakan menelan anggaran sekitar Rp6 miliar.

Konstruksi Media — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo tengah mempersiapkan proyek strategis berupa pembangunan pabrik paving yang ditujukan untuk mendukung percepatan pembangunan jalan-jalan milik kabupaten. Proyek ini direncanakan menelan anggaran sekitar Rp6 miliar dan diproyeksikan menjadi solusi jangka panjang untuk efisiensi belanja infrastruktur.

“Ini adalah salah satu upaya percepatan pembangunan jalan-jalan kabupaten, bukan untuk jalan desa. Tujuannya agar lebih efisien dan cepat, tanpa mengesampingkan peran UMKM yang juga bergerak di bidang paving,” ujar Bupati Probolinggo, Mohammad Haris.

Langkah ini diambil sebagai terobosan atas keterbatasan anggaran daerah dan kebutuhan mendesak untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur jalan. Paving dengan kualitas tinggi, terutama jenis K350, dinilai mampu menggantikan aspal (hotmix) dengan daya tahan yang lebih baik dan biaya yang lebih hemat.

Hemat Hingga 60 Persen

Menurut perhitungan Pemkab, penggunaan paving K350 dapat menghemat anggaran pembangunan jalan secara signifikan. Sebagai contoh, proyek jalan yang biasanya membutuhkan biaya Rp100 juta jika menggunakan aspal, dapat ditekan menjadi hanya sekitar Rp40 juta menggunakan paving. Bahkan, pada beberapa wilayah, penghematan bisa mencapai lebih dari 60 persen.

“Kalau pakai hotmix bisa habis Rp100 juta, tapi kalau paving cukup Rp40 juta. Bahkan ada wilayah yang semula butuh Rp225 juta untuk aspal, bisa jadi hanya Rp80 juta dengan paving kualitas K350,” jelas Haris.

Didukung CSR dan Bahan Baku PLTU

Proyek pembangunan pabrik paving ini turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan mitra seperti Paiton Energy melalui program CSR, serta penyedia bahan baku seperti PLTU yang menyuplai fly ash dan bottom ash.

“Teman-teman CSR juga akan support. Kami siapkan fasilitas, mereka bantu bahan baku. Jadi ini sinergi yang luar biasa,” imbuh Bupati.

Baca juga: Keren! Siswa SMA Labschool Cibubur Bikin Paving Block Ramah Lingkungan Penyerap Karbon

Namun, Pemkab menegaskan bahwa paving hasil produksi pabrik tidak akan dijual ke masyarakat umum maupun pemerintah desa. Produksi sepenuhnya diperuntukkan bagi pembangunan jalan kabupaten agar tidak mengganggu ekosistem UMKM lokal yang juga bergerak di sektor yang sama.

Dikelola Perseroda, Diawasi Satgas Infrastruktur

Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma, menyatakan bahwa pabrik paving ini pada tahap awal masih berada di bawah pengelolaan Dinas PUPR. Namun, ke depannya akan dialihkan ke Perusahaan Daerah (Perseroda) dengan skema holding company agar pengelolaan lebih profesional dan mandiri.

“Rencana ke depan pengelolaan akan dipegang Perusda. Kami juga bentuk Satgas Infrastruktur, gabungan dari OPD terkait, relawan, dan organisasi masyarakat. Jadi masyarakat juga bisa langsung ikut mengawasi,” katanya.

Keterlibatan DPRD dalam pengawasan dianggap penting untuk memastikan proyek ini tidak berakhir sia-sia tanpa kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebagaimana yang terjadi pada beberapa proyek sebelumnya.

“Kami ingin proyek ini tak hanya efisien, tapi juga berdampak pada peningkatan PAD. Maka pengelolaannya harus profesional dan terbuka,” tegas Oka.

Perlu Studi Kelayakan Matang

Meski digadang-gadang sebagai solusi jangka panjang, pembangunan pabrik paving ini mendapat sejumlah catatan penting. DPRD meminta agar perencanaan dan studi kelayakan dilakukan secara mendalam, agar investasi senilai miliaran rupiah ini tidak berujung pada pemborosan anggaran.

“Pembangunan pabrik paving tidak boleh hanya mengejar proyek fisik. Harus ada perhitungan efisiensi nyata. Kalau tidak, pabrik ini justru bisa jadi beban keuangan. Studi kelayakannya harus kuat dan pengelolanya harus profesional,” pungkasnya. (***)

Back to top button
Chat WhatsApp