Konstruksi Media – Direktur Keuangan PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) Toto Yulianto mengatakan, pada 2022 akan diikuti tender proyek senilai Rp5,5 triliun. Menurut dia, kinerja tahun 2022 akan lebih baik lagi seiring dengan menurunnya pandemi covid-19 dan pulihnya kondisi perekonomian nasional.
“Pada tahun 2022 perseroan menargetkan akan mengikuti tender pekerjaan dengan nilai tender kurang lebih Rp 5,5 triliun,” kata Toto dalam keterangan resmi, Sabtu (2/4/2022).
Ia mengatakan, lelang pekerjaan meliputi tender proyek swasta (pusat perbelanjaan, perkantoran, hunian) dan proyek pemerintah yang pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau pinjaman, seperti pasar, rumah sakit, universitas, sekolah, terminal, gedung pemerintah dan jalan.
Berdasarkan tender yang akan diikuti sepanjang 2022, kata Toto, PTDU menargetkan peningkatan angka penjualan dan pendapatan usaha yang turut mendapatkan kontribusi pendapatan dari kontrak yang masih berjalan sebesar Rp136 miliar, sisanya dari pendapatan baru dan penjualan properti.
Toto Yulianto mengatakan, salah satu kontribusi penopang kinerja perseroan berasal dari kontribusi entitas anak usaha yang bergerak di bidang properti. Saat ini entitas anak usaha tsedang mengembangkan 2 proyek perumahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Kepala BIN Budi Gunawan Respons Crowdfunding IKN
Pada 2021, kata Toto, PTDU membukukan pendapatan usaha sebesar Rp244,24 miliar, melonjak 401,42 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp48,71 miliar. Keberhasilan itu didorong peningkatan progres pekerjaan yang cukup signifikan dan kontribusi dari entitas anak usaha sehingga menyumbang pendapatan yang cukup besar
“Sepanjang tahun 2021 PTDU mampu melewati tantangan kondisi perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19 dengan baik meskipun sektor konstruksi dalam kondisi kontraksi,” ucap dia.
Untuk informasi, Djasa Ubersakti berhasil membukukan laba sebesar Rp3,01 miliar meningkat 1,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya .Meskipun pada kuartal-kuartal sebelumnya PTDU membukukan kinerja keuangan negatif tetapi pada akhir tahun berhasil mencapai bottom line.
Aset lancar pada 2021 meningkat sebesar 73,87 persen menjadi Rp 275,95 miliar dari tahun 2020 sebesar Rp158,71 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kas dan setara kas, tagihan bruto dari pemberi kerja, serta uang muka ke pemasok.
Total aset naik 49,76 persen menjadi Rp346,41 miliar pada 2021. Pada tahun 2021, liabilitas PTDU meningkat 77,31 persen menjadi Rp 250,77 miliar di tahun 2021 dari Rp141,43 miliar di tahun 2020. Peningkatan liabilitas disebabkan akibat kenaikan utang bank yang dipergunakan perseroan untuk mendukung pendanaan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
Baca artikel selanjutnya: