
Di lokasi tersebut, Imran melihat berbagai hasil pengolahan sampah, seperti pakan, suvenir, dan kerajinan tangan. BUMDes juga menghasilkan produk lain, seperti pupuk untuk tanaman jagung hibrida, yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat setempat.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menyatakan dukungannya terhadap pengelolaan sampah terpadu oleh masyarakat. Menurutnya, hal ini secara tidak langsung menciptakan lingkungan hunian yang lebih bersih dan sehat.

“Masyarakat di perdesaan bisa ikut mengelola sampah dari tempat tinggalnya masing-masing. Jadi mereka bisa menambah pendapatan, membuka lapangan kerja, dan tidak perlu berbondong-bondong pindah ke kota,” harap Tito.
Pengelolaan sampah melalui program TPS3R di Kabupaten Subang menjadi contoh nyata bagaimana inovasi lokal dapat memberikan manfaat lingkungan sekaligus sosial-ekonomi. Program ini diharapkan menjadi inspirasi untuk diterapkan di berbagai wilayah lain dalam mendukung kesuksesan Program 3 Juta Rumah yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. (***)