
Dirjen Bina Konstruksi Kemen PU Kukuhkan Budi Harta Sebagai Ketum ISSC 2025-2029
Dengan sinergi yang kuat, Pemerintah berharap dapat tercapai pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berkualitas dan yang terpenting produsen baja nasional menjadi tuan rumah bukan penonton.
Konstruksi Media — Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (Dirjen BK PU) Abdul Muis mengukuhkan Budi Harta Winata sebagai Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) periode 2025-2029.
Pengukuhan ini dilakukan dalam gelaran Musyawarah Nasional (Munas) ISSC ke-III tahun 2025 yang diselenggarakan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa, (18/02/2025).
Abdul Muis menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada ISSC. Dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan organisasi baja nasional dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi, dan berikan dukungan penuh kepada ISSC yang telah berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas konstruksi baja di tanah air,” ungkap Abdul Muis.
Diketahui, Munas ke-III ini mengangkat”ISSC Mendorong Penguatan Ekosistem Industri Baja Nasional untuk Menghadapi Dinamika Pasar Global”, berharap ISSC bersama Pemerintah dapat mendukung kebijakan terhadap impor baja konstruksi.
Menurut dia, peran serta ISSC dalam berbagai kegiatan, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan industri konstruksi baja nasional.
“Saya berharap ISSC ini menjadi partner strategis Kementerian Pekerjaan Umum khususnya yang terkait dengan penggunaan, pengelolaan, dan pemanfaatan bagi rantai pasok terkait dengan baja nasional,” ucap dia.
Anak Kandung Ditjen Bina Konstruksi
Abdul Muis juga menyampaikan bahwa organisasi Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia alias ISSC ini juga menjadi anak kandung bagi pemerintah dalam hal ini Kementerian PU cq Ditjen Bina Konstruksi.
“Saya dilaporkan bahwa ISSC ini merupakan anak kandung Kementerian PU, khususnya anak kandung Ditjen BK (Direktorat Jenderal Bina Konstruksi),” papar dia.
Dia menuturkan salah satu kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur ini sangat ditentukan dengan pasokan sumber daya material konstruksi, termasuk didalamnya industri baja konstruksi nasional.
“Untuk itu, ke depan perlu dilakukan kolaborasi yang kuat dari semua unsur, baik Pemerintah, produsen, industri, pabrik ataupun aplikator, akademisi termasuk asosiasi-asosiasi untuk kemajuan negeri,” imbuhnya.
Dirinya menyebutkan, sejak 2023, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menyerap sekitar 331.000 ton baja, yang sepenuhnya dipenuhi oleh produk dalam negeri. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan mendorong pertumbuhan industri baja lokal.

Abdul Muis juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) konstruksi di IKN. Melalui pembinaan dan fasilitasi sertifikasi tenaga kerja konstruksi, diharapkan dapat tercipta tenaga kerja yang terlatih, terampil, profesional, dan bersertifikat, sehingga dapat mendukung pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan aman.
Sebagai penutup, Abdul Muis berharap Musyawarah Nasional ke-III ISSC tahun 2025 dapat menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan asosiasi dalam menghadapi tantangan di bidang konstruksi baja.
“Dengan sinergi yang kuat, diharapkan dapat tercapai pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berkualitas di Indonesia,” tutupnya.
Baca Juga :
- Peran Manajemen Konstruksi Dalam Keberhasilan Green Building
- Swasta Bangun Infrastruktur, Untung Apa Buntung?
- Telah Terbit Majalah Konstruksi Media Edisi XIV 2025: Angkat Isu Efisiensi Anggaran hingga Lika-Liku Program 3 Juta Rumah
- Tol Binjai-Langsa Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan Beroperasi 11 Maret, Perjalanan Mudik Medan-Aceh Makin Cepat
- Pemerintah Tetapkan 6 Bendungan Garapan Waskita Karya Masuk PSN, Siap Dukung Swasembada Pangan