Konstruksi Media – Jajaran direksi PT. Alam Sutera, Tbk ikut memperingati tahun ke-5 atau Panca Warsa keberadaan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Provinsi Bali.
Adapun Upacara Pacaruan Panca Rupa diadakan di area patung utama Garuda Wisnu Kencana sebagai bentuk sujud syukur kepada Tuhan. Pacaruan dilangsungkan menggunakan 5 hewan kurban berupa angsa, bebek bulu sikep, bebek blangkalung, asu bang bungkem, dan kambing.
Tentu banyak guratan kisah di balik pembangunan patung GWK yang melibatkan sekitar 1.000 orang pekerja, karyawan Alam Sutera Group, serta melibatkan para putra daerah di sana.
Baca juga: Alam Sutera Garap Cluster Premium European Classic, Launching Oktober 2023
Dikutip dari rilis pers Alam Sutra, terlihat jajaran Direksi Alam Sutra mengenakan pakaian adat Bali bernuansa putih dan kuning, lengkap dengan tata rambut dan udeng Bali.

Tampilan ini senada dengan nuansa tedung dan umbul-umbul yang menghiasi kawasan Plaza Kura-Kura dan Plaza Wisnu. Plaza Kura-Kura adalah area di mana terdapat relief Awatara, yaitu perwujudan Dewa Wisnu saat turun ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia dari malapetaka.
Kabarnya, jika melempar koin dan berdoa dengan tulus iklas di area kolam Dewi Laksmi, permohonan dapat terkabulkan. Dikabarkan tahun 2022 lalu, seorang pengunjung asal Semarang memohon jodoh dengan sungguh khidmat, kemudian berhasil melangsungkan pertunangan dan akan menikah awal tahun 2024 mendatang.
“Hari ini bertepatan dengan Upacara Piodalan di Parahyangan Somaka Giri yang berada di Plaza Wisnu. Berbeda dari sebelumnya, suasana Plaza Wisnu kini terasa lebih hidup. Sumber mata air yang terdapat di ketinggian lebih dari 200 meter dari permukaan laut di Somaka Giri, kini dikemas dalam story telling untuk dibagikan kisahnya kepada para pengunjung,” dikutip dari rilis Alam Sutra di Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Berbeda dengan peringatan anniversary pada umumnya, Operation Director GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa mengatakan, pihaknya memperingati Panca Warsa GWK dengan mengadakan persembahyangan bersama, untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada Tuhan atas berkat-Nya.
Baca juga: Alam Sutera Jadi Lokasi Ketiga Hotel Tentrem, Hadir dengan 200 Kamar
“Kehadiran para Board of Directors dari Alam Sutera Jakarta mengikuti persembahyangan ini pun, adalah bukti nyata bahwa kami semua sungguh bersyukur atas keberadaan GWK Cultural Park yang merupakan perwujudan dari prakarsa dan cita-cita. Ada banyak ide, harapan, pemikiran, yang tertuang di dalamnya. Semoga semesta turut menjaga,” kata Stefanus.

Tidak hanya mengadakan persembahyangan, keesokan harinya pada 30 September GWK Cultural Park mengadakan giat Tanam Pohon Untuk Masa Depan.
“Sesuai dengan Visi Alam Sutera Group yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia, kami menanam 100 pohon kamboja di area Plaza Revayah GWK. Bukan hanya menerima, tetapi kami juga ingin memberi kepada alam sesuai untuk mengharmonisasi hubungan dengan alam sekitar,” kata Stefanus.
GWK Cultural Park merupakan sebuah wisata taman budaya seluas ± 60ha yang terletak di Ungasan, Kabupaten Badung, sekitar 10-15 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
Sejak tahun 2012, dibawah manajemen PT Alam Sutera Realty Tbk, GWK hadir dengan berbagai peremajaan fasilitas. Pada tahun 2018 Patung GWK yang menjadi ikon Indonesia diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun pembenahan sarana dan prasarana di kawasan utama GWK Cultural Park oleh Alam Sutera seperti di Plaza Wisnu, Lotus Pond, Festival Park, Amphitheater, Taman Indraloka, Tirta Agung dan lain sebagainya dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Ikuti informasi terkini Konstruksi Media melalui Google News
Baca artikel lainnya:
- Hore! Blokir Anggaran PU Dicabut, Langsung Fokus ke Irigasi, Jalan, dan Gaji Petugas
- Korupsi Tol MBZ Rugikan Negara Rp510 Miliar, Tronton Dilarang Lewat
- Program ITDP Selesai, Kementerian PU Dorong Komitmen Pemeliharaan Infrastruktur Pariwisata
- Pertemuan Bilateral AIIB dan OIKN: Dukungan Pendanaan untuk IKN Capai 1 Miliar Dolar AS