Dinilai Janggal, Pembuatan Jalur Sepeda Bogor Disebut Proyek Sangkuriang
Konstruksi Media – Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenul Mutaqin mengatakan, pihaknya taj menemukan adanya pengerjaan proyek jalur sepeda di Jalan Raya Sudirman, Kota Bogor.
Dirinya mengaku telah beberapa kali melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek jalur sepeda sepanjang 1,4 kilometer yang ditargetkan selesai akhir bulan ini.
“Setelah kami tanya kepada tiga pihak yang berkepentingan di sini, yakni, konsultan, dinas, dan kontraktor, mereka menyatakan bahwa ini selesai hanya sampai 80 persen,” ujar Zaenul, Senin (27/12/2021).
- Kementerian PU Dukung dan Wujudkan Visi Asta Cita Swasembada Pangan
- Ditargetkan Selesai Awal 2025, Kemen PU Kebut Pembangunan Bendungan Jlantah
- Bertemu Menteri Perhubungan, Erick Thohir Bahas Efisiensi Biaya Logistik
Zaenul menyebutkan, proyek senilai Rp 5 miliar itu sebagai proyek Sangkuriang. Sangkuriang adalah legenda asal Jawa Barat mengenai asal usul Gunung Tangkuban Parahu.
Ia mengatakan, berdasarkan papan proyek yang ada di salah satu bangunan milik kontraktor, tertulis proyek itu dikerjakan dari 17 November hingga 30 Desember 2021.
“Proyek Sangkuriang ini pun jika gagal maka yang perlu disalahkan adalah pihak Pemkot Bogor yang selalu mengulang kesalahan sama dengan melakukan lelang proyek di akhir tahun,” kata politikus PPP itu.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebelumnya mengatakan, proyek pembangunan jalur sepeda ini dibuat seiring meningkatnya jumlah pesepeda yang masuk ke Kota Hujan itu selama pandemi Covid-19.
Pada 2021 ini Kota Bogor telah membangun jalur sepeda di beberapa titik. Mulai dari Plaza Jambu Dua di Kecamatan Bogor Utara hingga ke Terminal Baranangsiang di Bogor Timur.
“Total hingga tahun ini, kita sudah dan sedang memiliki 25,8 KM jalur khusus sepeda meliputi SSA, Pajajaran (Warung Jambu-Lippo Ekalokasari), Juanda dan Sudirman. Menyusul di ruas jalan lainnya,” kata Bima Arya.
Adapun jalur sepeda di Jalan Sudirman yang tengah dibangun, Bima Arya telah menegur pihak kontraktor lantaran kecewa atas lambannya proyek tersebut.
“Kalau dia tidak mampu, sudah pasti di- blacklist. Kalau tidak mampu menambah yang kerja, tidak mampu menambah waktu dengan kualitas pekerjaan yang amburadul sudah pasti di- blacklist. Ini pelajaran,”ungkapnya.
Dia mengatakan Kota Bogor pertama kali membangun jalur sepeda pada 2015 di seputar Istana dan Kebun Raya Bogor, kemudian dilanjutkan di ruas jalan lainnya.
Pembangunan jalur sepeda ini tidak sekedar sebagai sarana olahraga,
“Ini juga sebagai bagian dari konsep green transportation yang terus dikembangkan dan diharapkan dapat mengurangi angkot, mengganti angkot menjadi bus, menambah fasilitas pejalan kaki dan pesepeda. Jadi, Bogor menuju green transportation,” pungkasnya.***