Jalan

Didatangi Jokowi, Bos KCIC Curhat Biaya Proyek Jadi Kendala Pengerjaan

Konstruksi Media – Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung dikabarkan mengalami kendala soal pembiayaan yang berdampak terhadap keterlambatan penyelesaian proyek.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi kepada Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke lokasi proyek, Senin (17/1) kemarin.

“Jadi memang ada beberapa pergeseran dari target yang tadinya kita akan selesaikan pada bulan Desember, secara kalkulasi teknis di tim kami kemungkinan pada Desember baru 95 persen,” ujar Dwiyana dikutip pada Selasa (18/1/2022).

Situasi itu pun membuat rencana showcase kereta cepat pada pertemuan G20 pada akhir tahun ini harus diubah. Musababnya pada perhelatan itu diperkirakan proyek tersebut baru mencapai 93 persen dari rencana semula 95 persen.

“Kalau seperti ini kami usulkan untuk showcase di G20 meeting kita lakukan dynamic test dari Tegalluar ke Padalarang menggunakan kereta ukur dengan kecepatan tertentu,” katanya.

Untuk perkara pendanaan, kata Dwiyana, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia telah menyetor modal ke KCIC pada akhir 2021. Dengan demikian pembayaran ke kontraktor dapat dilakukan.

Sementara itu, perkara pandemi Covid-19 juga bisa dimitigasi dengan adanya program vaksinasi untuk para pekerja sehingga pekerjaan bisa tetap berjalan.

Ihwal perkara teknis, ia mengatakan dari 13 tunnel yang direncanakan dibangun, baru 10 terowongan yang telah selesai. Adapun tiga tunnel belum selesai lantaran perkara clay shale atau tanah lempung, alias persoalan geologi.

“Saat ini tiga-tiganya solusinya sudah ada dan sedang dalam tahap penyelesaian. Dengan solusi yang ada, penggalian dapat dilakukan 1,2 meter per hari. Sehingga, pekerjaan terowongan ditargetkan rampung April 2022,” pungkasnya.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button