Electricity

Dibantu Listrik Desa, Rasio Elektrifikasi Kaltim dan Kaltara Capai 95,03 Persen

Konstruksi Media – PT PLN (Persero) memberikan kado manis kepada masyarakat desa di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) berupa aliran listrik 24 jam untuk 24 desa terpencil.

Dengan upaya tersebut, membuat rasio elektrifikasi PLN di Provinsi Kaltim dan Kaltara meningkat menjadi 95,03 Persen.

Rasio elektrifikasi PLN adalah perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga PLN dibandingkan dengan jumlah total kepala keluarga yang ada di suatu wilayah.

Sepanjang 5 tahun terakhir rasio elektrifikasi PLN di Kaltim dan Kaltara meningkat dari sebelumnya 90 persen pada tahun 2017 meningkat 95,03 persen pada Juli 2021.

Untuk menghadirkan layanan listrik 24 jam, PLN mengeluarkan biaya investasi sebesar Rp 47,5 miliar. Sebanyak 2.378 kepala keluarga kini bisa menikmati listrik dari PLN. Hadirnya listrik 24 jam di dua provinsi ini diharapkan mendorong produktivitas masyarakat.

“Dengan dinyalakannya 24 desa berlistrik ini, terdapat potensi sambungan pelanggan baru sebanyak 2.378 pelanggan yang tersebar di Kaltim dan Kaltara,” ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi.

Agung menyebut desa berlistrik yang diresmikan kali ini tersebar di 7 kabupaten. Di antaranya 13 desa di Krayan, Kabupaten Nunukan yang terdiri dari Kelompok Desa Terang Baru dan Kelompok Desa Brian Baru serta 1 desa di Kabupaten Tana Tidung yakni Desa Seputuk. Seluruhnya desa ini berada di Kaltara.

Selanjutnya di Kaltim terdapat 2 desa di Kabupaten Kutai Timur, yaitu Desa Cipta Graha dan Desa Mukti Lestari; 2 desa di Kabupaten Kutai Barat yaitu Desa Jambu Makmur dan Desa Muara Gusik; 1 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara yakni Desa Perian; 4 desa di Kabupaten Paser yaitu Desa Lomu, Desa Riwang, Desa Perapat, dan Desa Sungai Batu; dan 1 desa di Kabupaten Berau yakni Desa Sidobangen, Kelay.

“Kami berkomitmen untuk mewujudkan rasio desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 100 persen di tahun 2022,” jelas Agung.

Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekda Provinsi Kaltim, Abu Helmi mewakili Gubernur Kaltim, mengapresiasi PLN yang telah bekerja keras mengalirkan listrik ke desa di wilayahnya. Pihaknya mengatakan siap bersinergi untuk mengawal proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

“Kami siap memberikan dukungan penuh, untuk membantu PLN apabila dalam perjalanan melistriki negeri terdapat kendala di lapangan. Sinergi yang telah terjalin baik harus ditingkatkan demi pemerataan listrik di Kalimantan Timur,” kata Helmi.

Senada dengan itu, Pemerintah Provinsi Kaltara melalui Sekretaris Daerah, Suriansyah, juga mengungkapkan terima kasih atas upaya PLN menghadirkan terang hingga desa-desa di Kaltara yang berbatasan dengan negeri jiran Malaysia.

“Kita sama-sama tahu bahwa di Kaltara terdapat desa terdepan, terluar, tertinggal (3T) dan juga Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Di mana keberadaan listrik amat dibutuhkan oleh masyarakat. Maka dengan telah masuknya listrik PLN, masyarakat sangat bersyukur karena kualitas kehidupannya meningkat berkat listrik,” urai Suriansyah.

Perwakilan tokoh masyarakat sekaligus anggota DPR yang turut hadir secara daring, Deddy Yevri H. Sitorus, pun mengungkap kesaksian bahwa dalam mengalirkan listrik desa-desa terpencil, tantangan yang dilalui PLN begitu besar.

“Dalam melistriki Krayan, saya melihat tiang-tiang harus dipotong sebelum dinaikkan ke pesawat. Ditambah dengan medan dan akses yang sangat menantang, bukan pekerjaan yang mudah untuk melistriki daerah 3T. Namun apresiasi setinggi-setingginya bagi PLN yang bisa mewujudkan hadirnya listrik hingga ke pelosok nusantara,” ungkap Deddy.

Warga Desa Krayan, Markus juga mengungkapkan kegembiraan dengan hadirnya listrik di desa mereka yang berbatasan dengan Sabah Malaysia.

“Sangat senang karena menanti listrik 76 tahun sejak Indonesia merdeka. Sekarang aktivitas masyarakat sehari-hari bisa dilakukan dengan lebih nyaman dan produktif,” ujarnya.

Markus menyebut kini di siang hari ia bisa menggunakan kipas angin agar tidak kepanasan. Pada malam hari, anak-anak juga bisa belajar dengan baik karena telah memiliki penerangan dari PLN.

Selain menghadirkan layanan listrik 24 jam, PLN juga turut meningkatkan jam nyala 15 Unit Listrik Desa di dua provinsi ini. Diharapkan dengan langkah ini, tidak ada lagi desa yang memilki jam nyala listrik kurang dari 12 jam. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button