
Di PSPPI ITB, Ilham Habibie Soroti Peran Insinyur dalam Reindustrialisasi Nasional
Kemajuan suatu negara tidak semata diukur dari pendapatan per kapita, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusia, keberlanjutan pembangunan.
Konstruksi Media — Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) ITB menggelar Kuliah Umum Keempat untuk Semester II Tahun Akademik 2024/2025 yang dihadiri oleh Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Acar yang terselenggara (24/5) di CRCS, ITB Kampus Ganesha tersebut dihadiri oleh mahasiswa PSPPI, dosen, koordinator program, serta tamu undangan, termasuk Ketua UmumPII, Dr.-Ing Ir. Ilham Akbar Habibie, M.B.A., IPU dan Sekretaris Jenderal PII, Dr. Ir. Teguh Haryono MBA., IPU., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng.
Dalam kesempatan tersebut, Ilham Akbar Habibi membahas peran strategis insinyur dalam pembangunan nasional.
Ia menyoroti tantangan deindustrialisasi yang tengah dihadapi Indonesia, serta pentingnya agenda reindustrialisasi sebagai upaya penguatan kembali sektor industri.
Beliau mengatakan, kemajuan suatu negara tidak semata diukur dari pendapatan per kapita, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusia, keberlanjutan pembangunan, serta pemerataan hasil pembangunan. Oleh karena itu, kolaborasi erat antara perguruan tinggi, dunia industri, dan organisasi profesi insinyur menjadi sangat krusial.
Ilham Habibie menekankan bahwa insinyur memiliki peran berbeda dari saintis. Insinyur dituntut memberikan solusi nyata atas berbagai persoalan teknis dan sosial melalui pendekatan aplikatif dan inovatif. Dalam konteks global, dirinya menyoroti pentingnya transformasi digital, inovasi terbuka (open innovation), dan adopsi teknologi hijau sebagai fondasi menuju industrialisasi berkelanjutan.
Selain itu, Ilham Habibie juga mengangkat isu keterbatasan teknologi buatan dalam negeri, serta perlunya dukungan kebijakan dan keberpihakan industri terhadap pengembangan produk nasional.
Menurutnya, penguatan peran insinyur dalam pembangunan hanya dapat tercapai melalui sinergi kebijakan, pendidikan, dan inovasi yang berkesinambungan.