Konstruksi Media – PT PLN (Persero) menyatakan pihaknya membuka berbagai peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit panas bumi. Hal ini guna meningkatkan penggunaan energi bersih dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo dalam kunjungan kerjanya di Perancis baru-baru ini mengatakan, PLN bersama Asosiasi Geothermal Perancis melihat langsung ke proyek Geothermal Direct Use di kawasan padat penduduk Geothermie de Bagneux, Paris, Prancis yang dikelola dalam naungan Asosiasi GEODEEP, (18/4).
Saat bertemu dengan GEODEEP, Hartanto Wibowo mengungkapkan PLN menyampaikan pengembangan strategi dan proyek-proyek Geothermal secara masif untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada GEODEEP dan mengajak seluruh perusahaan di bawah asosiasinya untuk bersama-sama berkolaborasi dalam pengembangan Geothermal sehingga membawa manfaat yang besar bagi kedua belah pihak,” terang dia, Senin, (24/4/2023).
Menurutnya, kunjungan ini sebagai upaya PLN ingin mengembangkan teknologi Geothermal yang dikembangkan GEODEEP ke Indonesia.
- Kementerian PU Dukung dan Wujudkan Visi Asta Cita Swasembada Pangan
- Ditargetkan Selesai Awal 2025, Kemen PU Kebut Pembangunan Bendungan Jlantah
“Pertemuan dan kunjungan ini mencerminkan bagaimana PLN ingin mengembangkan teknologi Geothermal yang berkelanjutan yang sudah terbukti di tempat ini. Untuk itu PLN tidak bisa sendirian, semoga dari pertemuan ini dapat saling memberikan manfaat,” papar dia.
Sementara itu, Vice President GEODEEP Sylvain Brogle menyambut baik pertemuan dengan PLN.
Ia berharap Asosiasi Perusahaan di bawah GEODEEP dapat membantu Indonesia untuk mengembangkan teknologi Geothermal dan mengurangi emisi karbon.
“Kami bangga dapat bertemu dengan PLN untuk mendorong pengembangan teknologi Geothermal di Indonesia. Perusahaan yang berada di bawah naungan kami bisa membantu Indonesia untuk dekarbonisasi sekaligus mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan Geothermal di Indonesia,” terang Sylvain.
Untuk diketahui, GEODEEP merupakan Asosiasi Perusahaan Geothermal Prancis yang terdiri dari perusahaan besar Geothermal dengan omset penjualan 100 Milliar Euro dan memiliki total 300 ribu pegawai.
Perusahaan yang tergabung ini memiliki kapasitas kemampuan di antaranya adalah Geothermal Engineering Services, Surface Engineering, Power Plant EPC, Equipment Manufacturing, Drilling Companies dan Integrator Proyek Geothermal.
Dalam kunjungan tersebut, diketahui proyek Geothermal ini berada di tengah-tengah perumahan padat penduduk di Paris. Karena berada di kawasan padat penduduk, pengelolaan proyek ini dilakukan secara profesional guna melindungi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Pasalnya, proyek tersebut memiliki kedalaman pipa mencapai 1,8 kilometer (km) dan mampu menghasilkan daya sebesar 15 Megawatt (MW). Energi panas yang dihasilkan digunakan sebagai sistem pemanas pada 9.500 rumah penduduk di Balneo and Chatillon, Greater Paris Area, dengan jaringan pipa sepanjang 12 km yang tersebar di kawasan perumahan padat penduduk.
Sejak dibangun pada tahun 2016 dengan total investasi 31 Juta Euro, proyek ini mampu melayani penduduk setempat dengan jangka waktu selama 30 tahun.
Baca Artikel Selanjutnya :