
Konstruksi Media – Industri konstruksi di Banten tengah dihadapkan pada tantangan besar terkait kualitas pekerjaan di lapangan. Meski permintaan hunian dan infrastruktur terus meningkat, kesenjangan keterampilan tenaga konstruksi masih menjadi hambatan.
Penggagas industri mortar instan di Indonesia, David AL, menilai perkembangan teknologi material harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan teknis para pekerja. Tanpa penguasaan metode aplikasi yang tepat, kata dia, inovasi hanya akan menjadi potensi yang terbuang.
“Pasar konstruksi bergerak cepat, sementara di lapangan masih sering ada gap keterampilan. Edukasi pelatihan teknis menjadi kunci agar inovasi benar-benar sampai ke tangan pengguna dan hasil konstruksi mencapai kualitas yang diharapkan,” ujar David, Minggu (10/8/2025).

Pelatihan Langsung di Lapangan
Menjawab tantangan tersebut, Demix bersama IKI Bangunan menggelar pelatihan teknis bagi kontraktor dan aplikator lokal di Serang. Kegiatan ini difokuskan pada praktik langsung, mulai dari pemasangan bata ringan yang efisien, pemasangan keramik tanpa membongkar lantai lama, penanganan homogeneous tile berukuran besar tanpa risiko retak, hingga penerapan pelapis kedap air untuk mencegah kebocoran.
Presiden Direktur PT Demix Sarana Industri Indonesia, Fitria Novita, menegaskan bahwa keterampilan teknis yang mumpuni sangat penting di tengah tingginya permintaan pasar. “Teknologi hanya akan bermanfaat jika SDM di lapangan benar-benar menguasainya,” katanya.
Baca juga: Tren Dinding Natural di Indonesia, Estetika Alami yang Sering Disalahpahami
Selain pelatihan, peserta diajak mengenal lebih dekat peran IKI Bangunan yang menjadi pusat distribusi material konstruksi di Banten. Toko ini dikenal bukan hanya karena koleksi keramik dan granitnya yang lengkap, tetapi juga pendekatan modernnya—mulai dari penataan display hingga layanan pemesanan digital.
“Kami ingin IKI Bangunan jadi tempat belajar dan bertukar pengalaman, bukan hanya belanja material. Kalau pelaku konstruksi saling terhubung, kualitas pekerjaan di lapangan akan ikut naik,” ujar James, pemilik IKI Bangunan.

Manfaat Nyata bagi Pekerja
Bagi kontraktor lokal, pelatihan ini menjadi kesempatan langka. Supri, kontraktor asal Pandeglang, mengaku mendapatkan wawasan baru yang sebelumnya hanya ia ketahui dari pengalaman di lapangan. “Di sini kami belajar teknik yang benar, alasan penggunaan bahan tertentu, dan cara menghindari kesalahan yang bisa bikin proyek rugi,” tuturnya.
Demix dan IKI Bangunan berharap pelatihan ini dapat menjadi agenda rutin, guna meningkatkan kompetensi tenaga konstruksi di Banten dan mendorong terciptanya proyek-proyek berkualitas tinggi yang efisien, aman, dan tahan lama. (***)