Gresik, Jawa Timur, Konstruksi Media — Hari ketiga rangkaian kegiatan Kongres PII ke XXIII yang berlangsung di Surabaya (Jatim) dan Yogyakarta 5-6 Desember 2024.
Setelah dua hari dilaksanakannya kegiatan seminar internasional PII, pada hari ketiga (4 Desember 2024) peserta seminar diajak berkunjung pabrik produksi Petrokimia Gresik yang di Gresik, Jawa Timur.
Rombangan PII dipimpin oleh Ketua Majelis Kehormatan Etik PII, Ir. Gatut Adisoma,IPM, Direktur LSKI PII, Ir. R. Bambang Priatmono, SP., ST., MT., MKN., IPU., ASEAN Eng., ACPE, Ir. H.E Daniyanto Baidlowi Ketua dan Bendahara PII Sulawesi Barat, Perwakilan PII Jatim, dan Ketua PII Cabang Gresik, Awang Djohan Bachtiar dan bersama rombongan lainya yang berasal dari PII Nasional.
Kunjungan rombongan PII tersebut disambut hangat oleh Senior Vice President (SPV) Pengembangan dan Portofolio Bisnis PT Petrokimia Gresik, Radia Purnawijaya bersama jajaran SPV Petrokimia Gresik.
Radia menyampaikan pesan permohonan maaf Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Anuurogo yang berhalangan hadir dilokasi, lantaran dirinya sedang menghadiri rapat bersama induk usaha yakni PT Pupuk Indonesia (Persero).
Meski demikian, Radia mengungkapkan bahwa kunjungan delegasi PII ini sangat bermanfaat bagi Petrokimia Gresik. Dia menambahkan, terutama mendapatkan inside dari teman-teman PII untuk perkembangan industri di Indonesia, terutama di agro industri.
“Harapannya, kita bisa bersinergi, sehingga program pemerintah mengenai ketahanan pangan, hilirisasi industri, kemudian industri bersih atau teknologi hijau ini bisa segera terlaksana di Indonesia,” kata Radia kepada Konstruksi Media, di Wisma Kebomas, Gresik, Jatim, Rabu, (04/12/2024)
Dia melanjutkan, Petrokimia Gresik sangat mendukung program-program yang dicanangkan pemerintah terhadap ketahanan pangan. “Dan kami siap support untuk kebutuhan pupuk dan menyesuaikan dengan penugasan Pemerintah,” jelas dia.
Pigakya berharap tidak hanya ketersediaan pupuk nya saja, melainkan juga teknologi yang ada. Pasalnya, Petrokimia Gresik telah menggunakan teknologi smart processing farming berharap bisa menarik petani-petani muda untuk berkecimpung di industri pertanian. Sehingga program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dapat tercapai, dan program swasembada pangan juga bisa terlaksana.
Terkait bahan baku, teknologi dan inovasi yang digunakan dalam proses produksi, Radia menyebut hal ini menjadi opportunity (kesempatan) bagi Petrokimia Gresik.
“Teknologi NPK ini menjadi suatu kenggulan Petrokimia Gresik ke depan dalam perkembangan pabrik NPK nya. Dan kita sudah mengantongi paten untuk produk NPK,” imbuhnya .
“Kesiapan teknologi sudah kita siapkan untuk mensupport program-program pemerintah,” sambung dia mengatakan.
Untuk itu, saat ini Petrokimia Gresik memiliki 36 pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 11 juta tok per tahun, dan ke depan akan lebih ditingkatkan.
“Kita terus berkembang karena kita ada project baru dan ke depan Petrokimia akan tembah berkembang lagi,” beber dia menambahkan.
Tak sampai disitu, Radia menjelaskan, Petrokimia Gresik juga telah melakukan distribusi hingga ke Asia Tenggara dan Asia Selatan (India). Tentunya Petrokimia Gresik berencana meningkatkan jumlah distribusi-distribusi.
Baca Juga :
- Dukung Asta Cita Prabowo, SIG Dorong Penggunaan Bata Interlock Presisi untuk Wujudkan 3 Juta Rumah
- Inilah Deretan Proyek Waskita Karya yang Diresmikan di 2024, dari Bendungan Temef hingga Terowongan Silaturahim
- Dukung Pendidikan Tinggi Bermutu, Hutama Karya Rampungkan Pembangunan 7 Gedung Universitas Malikussaleh
- AkzoNobel Luncurkan Dulux Colour of The Year 2025, True Joy: Warna Kuning Cerah yang Bawa Kebahagiaan
- ITS dan ASDP Perkuat Sinergi untuk Inovasi Kemaritiman Berkelanjutan