
Konstruksi Media – Industri konstruksi Indonesia diproyeksikan terus bertumbuh positif. BCI Central memperkirakan pasar konstruksi akan naik 5,48% pada 2025, sejalan dengan proyeksi pemerintah yang menargetkan kebutuhan investasi infrastruktur 2025–2029 mencapai US$625,37 miliar (Rp10.162 triliun).
Sektor ini juga menjadi penyerap tenaga kerja besar dengan kontribusi 13,8 juta orang per tahun atau 9,6% dari total angkatan kerja, menurut riset LPEM FEB UI.
Di tengah momentum tersebut, PT Decorient Partaya Indonesia—salah satu kontraktor tertua di Indonesia—merayakan 55 tahun kiprah dengan meluncurkan logo dan identitas baru.
Langkah rebranding ini menegaskan fokus utama Decorient sebagai perusahaan rekayasa dan konstruksi berstandar internasional yang berakar pada warisan Belanda sekaligus memahami kebutuhan lokal.
Presiden Direktur Decorient, Arjoto Wisanto menyatakan, “Rebranding ini kami lakukan untuk memperkuat kesadaran publik akan keahlian utama kami, yaitu konstruksi. Kami ingin meluruskan persepsi bahwa Decorient bukan kontraktor interior, melainkan mitra strategis pembangunan di Indonesia.”
Nama Decorient berasal dari Dutch Engineering and Construction in the Orient. Sejak berdiri pada 1970, Decorient telah membangun sejumlah proyek ikonik, antara lain kantor pusat Unilever BSD, IKEA Jakarta Garden City, pusat perbelanjaan Summarecon, Hyatt Regency Hotel, serta fasilitas industri multinasional di berbagai wilayah.
Baca juga: Decorient Partaya Raih Penghargaan dari GBCI, Komitmen pada Bangunan Berkelanjutan Diapresiasi
Perusahaan juga memiliki pengalaman panjang dalam proyek kelautan, termasuk dermaga PLTU Tanjung Jati B Jepara dan rekonstruksi Pelabuhan Malahayati Banda Aceh.
Komitmen terhadap kualitas, keselamatan kerja, dan integritas selama lebih dari lima dekade membuat Decorient dipercaya klien besar seperti Nestlé, Unilever, dan HM Sampoerna.
Direktur Operasional, Antoine de Winter menambahkan, “Rebranding ini mencerminkan semangat kami untuk terus beradaptasi dengan menggabungkan standar internasional dan pemahaman lokal—kombinasi yang menjaga relevansi kami.”
Sementara Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, Benny Handoko, menegaskan nilai perusahaan yang dipengaruhi budaya Belanda.
“Kami terinspirasi sikap lugas dan jelas khas Belanda, yang memperkuat komitmen kami terhadap integritas dan membangun hubungan kerja berbasis keterbukaan dan saling percaya.”
Bersamaan dengan identitas baru, Decorient juga meluncurkan situs resmi www.decorient.com, dengan tampilan modern dan interaktif, memuat portofolio proyek, profil tim, informasi karier, serta visi perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dengan tagline “Your Trusted Builder. Est. 1970”, Decorient menegaskan tekadnya untuk terus menjadi mitra konstruksi terpercaya yang menggabungkan pengalaman, warisan, dan inovasi demi masa depan Indonesia. (***)