Citilink Borong Tiga Penghargaan Skytrax World Airline Awards 2022
Citilink berhasil menembus 100 besar maskapai terbaik dunia di antara lebih dari 350 maskapai di seluruh dunia.
Konstruksi Media – Maskapai penerbangan nasional, Citilink meraih tiga penghargaan global dalam ajang Skytrax World Airline Awards 2022, yakni kategori Top 100 World’s Best Airlines, Top 6 Best Low-Cost Airlines in Asia dan Best Low-Cost Airline in Indonesia.
Menurut Skytrax, Citilink berhasil menembus 100 besar maskapai terbaik dunia di antara lebih dari 350 maskapai di seluruh dunia yang dinilai berdasarkan survei yang diikuti oleh 13,4 juta pelanggan yang berasal dari lebih dari 100 negara pada periode September 2021 hingga Agustus 2022.
Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai mengatakan Citilink bakal meningkatkan pelayanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi penumpang dengan adanya capaian tersebut.
“Citilink berhasil meningkatkan performanya dengan memperoleh peringkat 91 pada kategori World’s Best Airlines dari sebelumnya berada di peringkat 100,” kata Dewa melalui keterangan tertulis, Rabu (28/9/2022).
Selain itu, Citilink juga memperoleh peringkat 6 pada kategori Best Low-Cost Airlines in Asia dari sebelumnya berada di peringkat 8 pada ajang penghargaan yang sama tahun sebelumnya, serta berhasil mempertahankan predikat sebagai Best Low-Cost Airline in Indonesia.
Saat ini, Citilink kembali membuka layanannya di Bandara Halim Perdanakusuma pascarevitalisasi bandara tersebut. Sementara itu, induk usahanya, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengklaim mampu mencetak laba senilai US$3,8 miliar atau setara Rp57,38 triliun (kurs Rp15.100) pada Semester I/2022.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan bakal segera melaporkan kinerja positif ini kepada publik. Pencapaian ini, kata dia, sebagai imbas hasil Perjanjian Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Baca juga: Analis Sebut Proyek IKN Nusantara Beri Keuntungan untuk BUMN Karya
Hal ini ditunjukkan dalam bahan paparan yang dipresentasikannya bahwa Garuda berhasil mencatatkan laba bersih pada Juni 2022 sebesar US$3,81 miliar dikarenakan adanya pendapatan restrukturisasi utang seiring dengan disetujuinya perjanjian perdamaian dalam proses PKPU yang membuat ekuitas membaik menjadi senilai US$1,5 miliar.
“Insya Allah kita akan mengumumkan kepada publik dalam waktu dekat bahwa Garuda, selain kita positif dari segi operasional tetapi juga mencatatkan laba bersih US$3,8 miliar dolar pada Semester I/2022, diakibatkan oleh hasil perjanjian perdamaian yang kita lakukan di dalam PKPU,” ujarnya Irfan dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Senin (26/9/2022).
Ia mengatakan, laba bersih senilai US$ 3,8 miliar itu mayoritas diperoleh dari cancelation of debt yang turun dari US$10 miliar ke US$5 miliar.
“Jadi nilai US$3,8 ini mayoritas diperoleh dari situ, yaitu cancelation of debt. Jadi utang yang turun dari US$10 miliar ke US$5 miliar menjadi salah satu penyebab utamanya demikian juga dengan kinerja ekuitasnya,” jelasnya.
Dengan angka tersebut, kata dia, kinerja Garuda Indonesia pada tahun ini juga semakin gemilang. Secara grafik, pada 2022 ini, garis biru sudah mulai menunjukkan peningkatan di atas garis merah. Kurva ini yang menunjukkan perseroan bisa makin profitable.
Baca artikel selanjutnya:
- Tongkat Estafet Perusahaan Kawat Baja Nasional, Cecilia Vania Siap Bawa Bevananda Go Global
- Anugerah Innovillage 2024, Inovasi Sosial Digital Anak Bangsa yang Berdampak Nyata
- Tiga Dekade Bevananda: Estafet Kepemimpinan dan Langkah Menuju Indonesia Emas
- Kongres I I2MI: Prof Muhamad Abduh Dorong Pembangunan Ekosistem BIM Nasional yang Progresif dan Inklusif