
Konstruksi Media — Nama Lyman Group mungkin tidak sepopuler Ciputra, Lippo, atau Agung Sedayu di telinga publik, namun kiprah dan kontribusinya di sektor properti Indonesia patut diperhitungkan. Didirikan oleh Susanta Lyman pada 1959 dengan nama awal Satya Djaya Raya (SDR), perusahaan ini membuktikan diri sebagai salah satu konglomerasi properti dan industri yang tangguh dan berintegritas tinggi.
Awalnya berbisnis di bidang perdagangan hasil bumi, Susanta Lyman membawa perusahaannya merambah ke berbagai sektor strategis: dari perkayuan, bahan bangunan, distribusi, perkebunan, hingga pertambangan minyak dan gas bumi. Namun, pencapaian yang paling menonjol datang dari sektor properti mewah.
Dengan filosofi bisnis yang teguh: “Reliability & Quality is Our Business”, Lyman Group selalu menempatkan kualitas dan kepercayaan sebagai pondasi dalam setiap pengembangan proyeknya.
Menggarap Segmen Elit
Lyman Group dikenal luas sebagai pengembang properti mewah yang menyasar segmen premium. Salah satu proyek prestisiusnya adalah Casa Domaine, apartemen kembar mewah di kawasan strategis Kota BNI, Jakarta Pusat. Dengan total 323 unit dan nilai proyek lebih dari Rp2 triliun, proyek ini dikerjakan bersama dua raksasa lainnya: Salim Group dan Kerry Group, masing-masing dengan porsi kepemilikan 33,33%.
Selain Jakarta, Lyman Group juga membangun proyek skala kota di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat. Dikembangkan di atas lahan seluas 1.250 hektare, kawasan ini menawarkan hunian dengan harga Rp600 juta hingga Rp2 miliar per unit, menyasar kalangan menengah atas. Hingga kini, sudah terdapat 24 cluster residensial, tiga kawasan frontage house, dan empat kawasan komersial tematik seperti automotive center dan health-beauty-bridal center.
Fasilitas kawasan pun sangat lengkap, termasuk Mason Pine Hotel, Parahyangan Golf Course (18 hole), Wahoo Waterworld, dua rumah sakit, pusat olahraga Bumi Pancasona, IKEA, hingga sejumlah sekolah favorit. Bahkan, Universitas Maranatha juga tengah bersiap membuka kampusnya di kawasan ini.
Estafet Kepemimpinan dan Pengakuan Internasional
Tongkat estafet kepemimpinan kini berada di tangan Osbert Lyman, putra dari pendiri Lyman Group. Di bawah arahannya, perusahaan tetap konsisten pada pengembangan properti premium dengan standar tinggi. Kesuksesan Osbert membawa namanya masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2021, dengan total kekayaan mencapai US$ 800 juta (Rp11,48 triliun).
Reputasi Lyman Group juga semakin diperkuat dengan raihan dua penghargaan bergengsi dalam Golden Property Award 2023, menegaskan posisi perusahaan sebagai pemain utama dalam industri properti nasional.
Komitmen pada Keberlanjutan
Tak hanya mengejar keuntungan ekonomi, Lyman Group juga menaruh perhatian besar pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. Melalui inisiatif “Hayu Hejo”, perusahaan aktif menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Bahkan, Lyman Group merupakan salah satu pendiri Green Building Council Indonesia (GBCI), yang mempromosikan konstruksi ramah lingkungan di Tanah Air. (***)