Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Adhi Karya (Persero) Tbk melakukan right issue untuk mencegah saham publik tidak terdilusi hingga 60 %. Ia mengatakan, right issue menjaga permodalan BUMN dan merupakan usaha penambahan modal melalui aksi korporasi pasar.
“Setelah mendapat tambahan modal melalui PMN, right issue yang ADHI lakukan mampu menjaga nilai saham publik tidak terdilusi hingga 60%,” ucap Erick mengutip laman Instagram resmi Adhi Karya, Selasa (8/11/2022).
Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir yakni Arya Sinulingga mengatakan, right issue yang dilakukan Adhi Karya agar pemegang saham tidak terdilusi karena pemerintah sudah melakukan penambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,98 triliun.
“Pemerintah melihat prospek proyek yang sedang dikerjakan Adhi Karya akan memajukan pembangunan di Indonesia. Sehingga kinerja akan semakin baik dengan menggelontorkan modal tambahan sebesar Rp1,98 triliun ke Adhi Karya,” kata Arya melalui keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, agenda pembangunan infrastruktur jadi faktor utama kepercayaan pemerintah untuk memberikan PMN kepada BUMN Karya seperti Adhi Karya.
Baca juga: Kolaborasi PII Bersama Bappenas dan USAID Dorong Skema KPBU
“Pemberian PMN kepada BUMN karya oleh pemerintah sebetulnya dilandasi oleh faktor utama yakni agenda pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi bagian dari prioritas strategi nasional yang sangat penting,” ujar Eko, mengutip Antara.
Penambahan dana oleh pemerintah kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah diatur pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tanggal 21 September tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perseroan PT Adhi Karya (Persero).
Sebagaimana diketahui bersama Adhi Karya sebagai BUMN karya melakukan right issue dengan menerbitkan 7,04 miliar saham baru seri B dengan nilai Rp100 per saham (saham Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD) dan menargetkan perolehan dana sebesar Rp1,89 triliun.
Pemegang 10 juta saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan akan mendapatkan 19.783.232 HMETD, dimana 1 HMETD berhak untuk membeli saham baru dengan harga Rp550 per saham.
Langkah right issue Adhi Karya juga untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan guna mendanai proyek-proyek investasi, sehingga kinerja perusahaan diproyeksikan akan terus tumbuh.
Hingga September 2022 Adhi Karya berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp9,1 triliun atau meningkat 24 persen dibandingkan pendapatan September 2021 sebesar Rp7,4 triliun.
Baca artikel selanjutnya:
- KAI Pastikan Kesiapan LRT Jabodebek untuk Angkutan Lebaran 2025
- Pembangunan Medan Islamic Centre Capai 92 Persen, Sudah Digunakan untuk Salat Jumat
- Ada Pengerjaan Erection Jembatan Baja Simpang Susun Bitung, Rekayasa Lalu Lintas di Tol Jakarta-Tangerang Berlaku Mulai Hari Ini
- Kementerian PU Selesaikan Pembangunan Jembatan Bailey di Jambi