
Catatan Redaksi: Ekspansi Pusat Data, Investasi Digital yang Kian Menggoda
Beberapa perusahaan Indonesia gencar memperluas kapasitas dan memperkuat infrastruktur digital mereka guna menangkap peluang pasar yang terus tumbuh.
Konstruksi Media — Seiring melonjaknya kebutuhan akan infrastruktur digital di era transformasi teknologi, bisnis pusat data (data center) kian menggeliat pesat.
Peningkatan aktivitas digital seperti e-commerce, streaming, cloud computing, serta kecerdasan buatan (AI) mendorong permintaan terhadap pusat data berkinerja tinggi, aman, dan andal. Hal ini menjadikan industri data center sebagai salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat secara global.
Dalam catatan redaksi Konstruksi Media, Indonesia pun tak ketinggalan dalam arus ekspansi data center ini. Dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan pertumbuhan pengguna internet yang signifikan, Indonesia menjadi magnet bagi investor dalam membangun fasilitas pusat data, terutama di kawasan Jabodetabek.
Pemerintah bahkan menargetkan Indonesia menjadi hub data center regional, bersaing dengan Singapura dan Malaysia.
Dalam lawatan kerja ke Singapura, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri sejumlah pertemuan dalam agenda Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) tahun 2024 silam. Menko Airlangga bertemu dan berdiskusi langsung dengan sejumlah pengusaha di sektor teknologi.
Kepada CEO BW Digital Mr. Ludovic Hutier, CTO and MD PDG Mr. Asher Ling, dan MD and Head of Data Centre GAW Capital Mr. Kok-Chye Ong, Menko Airlangga menyampaikan bahwa sangat penting untuk menjadikan Batam sebagai hub utama jaringan kabel serat optik internasional dan domestik. Hal ini mendukung investasi Data Center yang membutuhkan lebih banyak kabel serat optik baru dan keragaman rute yang dapat dijamin oleh landing point kabel di Nongsa Digital Park, Batam.
“Batam dapat menjadi lokasi yang sangat kompetitif untuk ekosistem industri digital. Dengan total investasi yang masuk dalam pengembangan Data Center di Batam mencapai sekitar USD3 miliar, pembangunan jaringan kabel serat optik menjadi keunggulan konektivitas dalam pembangunan Data Center di Batam,” kata Menko Airlangga.
Selain permasalahan perijinan, ketersediaan air dan energi yang ramah lingkungan juga menjadi topik yang dibicarakan oleh Menko Airlangga. Para pengusaha mengharapkan agar tambahan hydro power di Sumatera yang menghasilkan ratusan MW energi ramah lingkungan dapat disuplai ke Batam untuk meningkatkan kapasitas Data Center yang sedang dan akan dibangun.
Suplai energi hydro power tersebut akan menjadi game changer sekaligus meningkatkan daya tarik Batam untuk menjadi tujuan investasi.
Dalam kesempatan tersebut juga terungkap bahwa pembangunan Data Center di Indonesia juga telah dilakukan di berbagai kota seperti di Jakarta, Surabaya, Cikarang, hingga Pekanbaru. Lebih jauh, penyiapan talenta digital juga hal penting agar pengelolaan teknologi digital ke depan dapat dilakukan dengan baik. Kehadiran berbagai akademi talenta digital asing di berbagai kota di Indonesia juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan ketersediaan talenta digital.
Selain itu, sejumlah raksasa teknologi dunia seperti Google, Amazon Web Services (AWS), Microsoft, hingga Alibaba telah menanamkan modalnya untuk membangun data center di Tanah Air. Tak hanya pemain global, perusahaan nasional seperti Telkom, PT DCI Indonesia, dan Indosat juga gencar memperluas kapasitas dan memperkuat infrastruktur digital mereka guna menangkap peluang pasar yang terus tumbuh.
Faktor pendukung seperti regulasi perlindungan data, inisiatif green data center, serta konektivitas yang semakin membaik turut mendorong ekosistem ini berkembang. Selain itu, tren edge computing yang menempatkan server lebih dekat ke pengguna juga mendorong kebutuhan pembangunan pusat data di luar kota-kota besar.
Namun demikian, industri ini juga menghadapi tantangan, mulai dari kebutuhan energi tinggi, ketersediaan lahan strategis, hingga isu keberlanjutan lingkungan.
Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan penyedia energi menjadi kunci untuk memastikan geliat bisnis data center dapat tumbuh secara berkelanjutan dan inklusif.
Baca Juga :
- Majalah Konstruksi Media Edisi XIV 2025: Program 3 Juta Rumah, Realistiskah?
- Majalah Konstruksi Media Edisi XIV 2025: Jalan Terjal Proyek Infrastruktur Pascapotong Anggaran 2025
- Ajak Anak hingga Cucu, Menteri Dody Berlebaran dengan Presiden Prabowo di Istana Negara
- Majalah Konstruksi Media Edisi XIV 2025: Lika-Liku Program 3 Juta Rumah
- Hore! Ruas Tol Padang-Sicincin Gratis Buat Pemudik