CAFEO 43 Sukses Digelar, Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Berikutnya
Konferensi Federasi Organisasi Keinsinyuran Asia Tenggara ke-43 (Conference of ASEAN Federation of Engineering Organizations / CAFEO 43) resmi berakhir di Clark, Pampanga, Filipina
Konstruksi Media – Konferensi Federasi Organisasi Keinsinyuran Asia Tenggara ke-43 (Conference of ASEAN Federation of Engineering Organizations / CAFEO 43) resmi berakhir di Clark, Pampanga, Filipina, Rabu (30/10).
Kegiatan tahunan yang berlangsung selama tiga hari sejak 28 Oktober 2025 ini mempertemukan ratusan insinyur dari sepuluh negara anggota ASEAN untuk membahas kolaborasi, standardisasi, serta penguatan peran keinsinyuran di kawasan.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Ilham Akbar Habibie hadir dengan jumlah hampir 100 insinyur. Rombongan tersebut juga diikuti oleh Wakil Ketua Umum PII Ir. Agus Taufik Mulyono, Deputi Ketua Umum Hubungan Keinsinyuran Internasional Ir. Andre Mulpyana, Sekretaris Jenderal PII Ir. Teguh Haryono, Direktur Eksekutif PII Ir. Santhi Serad, serta Ir. Dandung Sri Harninto sebagai contingent lead.
Baca Juga: Program Profesi Insinyur ITI Cetak 285 Lulusan Siap Berkontribusi untuk Pembangunan Nasional
Selama penyelenggaraan, CAFEO 43 menghadirkan sejumlah agenda utama seperti Working Group Meeting, ASEAN Engineering Inspector (AEI) Group, Technical Tour, hingga Cultural Night yang menjadi ajang interaksi dan pertukaran pengetahuan antarinsinyur se-Asia Tenggara.
Teknologi dan Kolaborasi Jadi Sorotan
Sebagai kawasan dengan populasi lebih dari 700 juta jiwa, Asia Tenggara menghadapi tantangan besar dalam pembangunan berkelanjutan.
Forum Working Group di CAFEO 43 menjadi ruang bagi para ahli teknik dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan dan mengupayakan harmonisasi standar keinsinyuran di tingkat regional.
Salah satu isu yang mengemuka dalam forum tahun ini adalah perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Dalam pertemuan AEI Group, dibahas rencana pengembangan ASEAN Certified AI Productivity Certification, yang diharapkan dapat memperkuat daya saing dan kompetensi insinyur di kawasan.

Empat Fokus Strategis Indonesia
Dalam sesi Country Report, delegasi Indonesia memaparkan empat fokus utama pembangunan keinsinyuran nasional ke depan, yakni transisi energi, produktivitas infrastruktur dan industri, ketangguhan terhadap bencana, serta digitalisasi dan peningkatan kapasitas inovasi.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menegaskan posisinya sebagai aktor strategis (strategic actor) dalam ekosistem pembangunan nasional dan regional.
Peran tersebut diwujudkan melalui pengembangan sumber daya insinyur profesional, kolaborasi tripartit antara pemerintah, industri, dan akademisi, advokasi kebijakan dan standardisasi teknologi, serta peningkatan nilai tambah industri melalui proses hilirisasi.
Baca Juga:Ratusan Insinyur Mesin Gaungkan Revolusi Industri Hijau di Padang
Penutupan dan Estafet Kepemimpinan AFEO
Penutupan CAFEO 43 berlangsung meriah dengan pertunjukan budaya dari negara-negara peserta yang mencerminkan semangat keberagaman ASEAN.
Delegasi Indonesia tampil dengan busana adat dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Kalimantan, serta mempersembahkan dua tarian tradisional, Tor-tor dari Sumatera Utara dan Pacu Jalur dari Riau.
Pada sesi akhir, dilakukan penyerahan bendera AFEO dari Philippine Technological Council (PTC) kepada Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Dengan penyerahan tersebut, Ketua Umum PII Ir. Ilham Akbar Habibie resmi menjabat sebagai Chairman AFEO periode 2025–2026.
CAFEO berikutnya, yakni CAFEO 44, dijadwalkan akan diselenggarakan di Bandung, Indonesia, pada November 2026.



