Butuh Anggaran Rp239,42 triliun, Pemerintah Bakal Ajak Swasta Wujudkan 35 Proyek Infrastruktur
Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah merinding kebutuhan anggaran untuk sejumlah proyek infrastruktur tahun depan.
Diungkapkan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D. Heripoerwanto, akan ada sekitar 35 proyek infrastruktur baru yang akan ditawarkan ke swasta dengan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).
Nilai investasi dari 35 proyek infrastruktur tersebut mencapai Rp 239,42 triliun.
“Ini rencana indikasi proyek KPBU infrastruktur PUPR tahun anggaran 2022,” ujar Eko dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI, kemarin.
- Komitmen WEGE pada ESG: Keberlanjutan dan Tata Kelola yang Kuat untuk Masa Depan
- Outlook 2025, Semen Merah Putih Inovasi Konstruksi Keberlanjutan
- WEGE Optimistis Capai Target 2024, Raih Kontrak Baru Rp 2,07 Triliun hingga Oktober 2024
Eko merinci ke-35 proyek KPBU itu terbagi pada 4 bidang infrastruktur yaitu sumber daya air (SDA), jalan dan jembatan, pemukiman, dan perumahan.
Pertama, bidang infrastruktur SDA terdiri dari 10 proyek dengan estimasi investasi senilai Rp 9,4 triliun.
Ke-10 proyek SDA itu adalah Saluran Pembawa Air Baku (SPAB) Kedunglanggar, Kuwil, Sidan, Karian Barat, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ayung I, Karian Barat, Daerah Irigasi Karangnongko, PLTM Bintang Bano, Bendungan Merangin, dan Bendungan Bodri.
Sejauh ini, baru 6 proyek yang sudah masuk dalam tahap transaksi dan sudah memiliki estimasi investasi senilai Rp 9,4 triliun. Sedangkan, 3 proyek lainnya masih dalam tahap studi bisnis dan 1 proyek dalam studi pendahuluan serta masih dihitung estimasi investasinya.
Kedua, bidang infrastruktur jalan dan jembatan terdiri dari 12 proyek dengan estimasi investasi Rp 143,52 triliun terbagi atas 11 proyek jalan tol dan 1 proyek jembatan.
11 proyek jalan tol adalah jalan tol Pagatan-Batulicin, Singkawang-Mempawah, Batulicin-Tanah Grogot, jalan Akses Exit Toll, Pejagan-Cilacap, Cilacap-Yogyakarta, Demak-Tuban, Ngawi-Bojonegoro-Babat, Pakuhaji-Bandara Soekarno Hatta, Kediri-Tulung Agung, dan jalan Trans-Papua. Sedangkan, 1 proyek jembatan yang dimaksud adalah OM Jembatan Suramadu.
Untuk statusnya sampai 8 Juni 2021 ini, 7 proyek di antaranya dengan estimasi investasi Rp 86,62 triliun sudah masuk dalam tahap transaksi di 2022, 3 proyek senilai Rp 45,4 triliun baru masuk tahap studi bisnis, dan 2 proyek senilai Rp11,5 triliun masih dalam tahap studi pendahuluan
Ketiga, bidang infrastruktur permukiman. Pada bidang infrastruktur ini akan ada 7 proyek KPBU dengan estimasi investasi hingga Rp 24,3 triliun. Ke-7 proyek tersebut adalah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Magelang, SPAM Karian Serpong (sisi hilir), SPAM Batang, SPAM Regional Petanglong, SPAM Jatiluhur II, SPAM Regional Sarbagikung, dan PSEL Sarbagita.
Keempat, bidang infrastruktur perumahan. Pada bidang infrastruktur ini akan ada 4 proyek KPBU dengan estimasi investasi Rp 44,72 triliun. Terdiri dari Rusun TOD Makasar, Penyediaan Perumahan KIPP IKN (Rusun Negara Tahap I), Rusun Daan Mogot, dan Rusun Sei Mangkei.
Diharapkan, seluruh proyek tersebut dapat menyelesaikan financial close-nya paling lambat 2024 mendatang.
“Maka untuk KPBU kami berharap di tahun 2024, ini sudah dilakukan financial close, tinggal konstruksi,” ucapnya. ***