ArchivedNews

Bukit Asam Groundbreaking Pembangunan Fasilitas Penanganan Batu Bara

Bukit Asam merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan cadangan sebesar 3,02 miliar ton dan sumber daya 5,85 miliar ton.

Konstruksi Media – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility) baru untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara melalui jalur kereta api relasi Tanjung Enim-Keramasan.

Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail menjelaskan, peningkatan kapasitas angkutan merupakan langkah strategis untuk mendukung kinerja perusahaan.

Arsal menuturkan, PTBA merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan cadangan sebesar 3,02 miliar ton dan sumber daya 5,85 miliar ton. Maka itu, peningkatan kapasitas angkutan perlu dilakukan untuk mempercepat monetisasi cadangan batu bara.

Baca juga: Bukit Asam Bagikan Dividen Rp 12,6 Triliun ke Pemegang Saham

“Proyek ini mendukung pertumbuhan Perusahaan melalui peningkatan pendapatan dari penambahan volume penjualan batu bara,” kata Arsal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Ada tiga fasilitas penanganan batu bara baru yang dibangun, pertama yaitu dua Train Loading Station (TLS) dengan kapasitas masing-masing mencapai 3.000 ton per jam beserta rail loop. Kemudian, dua line Conveyor System sepanjang 13 km dan 17 km, masing-masing berkapasitas 3.000 ton per jam.

Selain itu, tiga Dump Hopper yang dapat digunakan dump truck kapasitas 60 ton dan 100 ton. Pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut merupakan bagian dari kerja sama PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Keramasan.

Sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan oleh PT KAI, sementara untuk fasilitas dermaga di Keramasan dibangun PT Kereta Api Logistik (Kalog). Angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Keramasan diharapkan akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun.

“Dengan penambahan kapasitas tersebut, maka PTBA dapat semakin berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional,” tegas Arsal dikutip dari Antara.

Sebagai anggota Grup MIND ID, langkah PTBA ini juga mendukung visi dan target MIND ID menjadi salah satu perusahaan Global Fortune 500.

Sementara, Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan menyampaikan harapannya agar pembangunan fasilitas penanganan batu bara ini tak hanya memajukan perusahaan, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Kolaborasi Bukit Asam dan UGM Kembangan Teknologi dan Pemanfaatan Batu Bara

“Kemajuan strategi korporasi juga harus memberikan kemaslahatan bagi pembangunan masyarakat berkelanjutan. Ini adalah mandat BUMN untuk keberlanjutan. Bahwa investasi ini akan menjadi milestone untuk mengembangkan port yang baru ke depannya. Pembangunan ini menjadi legacy bagi pemerintahan saat ini untuk diteruskan pemerintahan yang baru, menciptakan maha karya untuk Indonesia dan khususnya BUMN,” katanya.

Dany juga berpesan bahwa dalam proyek strategis BUMN harus ada industri ikutan dalam kerangka pengembangan kearifan lokal yang melibatkan masyarakat.

Prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) fasilitas baru itu dilakukan di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Sabtu (30/12) lalu dihadiri antara lain EVP Divre III Palembang PT Kereta Api Indonesia (Persero) Yuskal Setiawan, Asisten Deputi Bidang Mineral dan Batubara Kementerian BUMN Heri Purnomo, VP Corporate Planning PT Kereta Api Logistik (Kalog) Budi S, Auditor Madya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan Imron Rosidi, serta Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Kejaksaan Negeri Muara Enim.

Artikel Terkait

Back to top button