Konstruksi Media – PT Brantas Energi (BREN) berkomitmen untuk mendukung capaian target Energi Baru dan Terbarukan sebesar 23% di 2025 mendatang.
Direktur Utama PT Brantas Energi, Firmansyah Ibnu Haryoso mengungkapkan saat ini Perseroan tengah melakukan kolaborasi dengan BUMN maupun swasta dalam membangun pembangkit listrik energi bersih.
“Portofolio bisnis Brantas Energi yakni pembangkit listrik bersih seperti tenaga hidro dan surya. Ke depan Brantas Energi akan mengembangkan portofolio bisnis yang lain di sektor energi baru dan terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga bayu, panas bumi maupun biomassa,” ungkap Firmansyah dalam Webinar bertajuk Peran Kementerian PUPR dalam Mendorong Pembiayaan Hijau untuk Energi Bersih, Jumat, (7/10/2022).
Dia menjelaskan, dalam hal mengelola pembangkit listrik energi bersih tersebut, Brantas Energi bekerja sama dengan mitra strategis salah satunya dengan sinergi BUMN yakni PT PLN (Persero) dan anak usahanya maupun dengan pihak swasta.
“Kami berkolaborasi dengan PLN, dalam hal ini PLN sebagai single buyer dari listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga EBT,” kata Firmansyah.
Baca Juga : Brantas Energi Komit Jadi Pemain Utama EBT
Sedikitnya ada tiga skema yang selama ini dikembangkan oleh Brantas Energi dalam membangun pembangkit listrik tenaga EBT, yakni :
Pertama, skema green field, yakni di mana Brantas Energi mencari titik-titik lokasi mana yang bisa dikembangkan untuk energi air.
“Kami sudah mempunyai portofolio bisnis yang menggunakan hydropower yakni di Sumatera, Sulawesi. Empat menggunakan hydro power dan satu menggunakan surya,” ujarnya.
Menurutnya, pengembangan masih banyak, ada hampir 300 Megawatt (MW) dalam taraf pengembangan yang sudah DPT (Daftar Proses Terseleksi), artinya kami tinggal menunggu proses tender kuota yang dilakukan oleh PLN.
Skema kedua yakni penggunaan barang milik negara berupa bendungan-bendungan yang dimiliki oleh Kementerian PUPR untuk dijadikan pembangkit listrik dan tersebar di seluruh Indonesia dan totalnya hampir 250 MW.
“Kurang lebih ada 44 titik sedang kami inisiasi. Sekarang kami sedang inisiasikan di Bendungan Tiga Dihaji sebesar 40 MW, Bendungan Leuwi Keris (Jabar) 20 MW, dan Bendungan Bintang Bano 6,3 MW yang merupakan pilot project bagi kami,” papar dia.
Skema ketiga yakni kaitannya dengan tender-tender yang dilakukan oleh PLN, saat ini PLN tengah melakukan program dediselisasi pembangkit, mengubah diesel menjadi energi Surya.
“Kami sekarang ikut di dua lokasi yakni di Kalimantan dan Madura,” tuturnya.
Lebih jauh, dirinya berharap sebagai anak usaha PT Brantas Abipraya (Persero), bauran target EBT di 2025 dapat tercapai.
“Harapan kami dari tiga pilar bisnis itu kami bisa mensukseskan dan mendorong agar target pemerintah di dalam capaian bauran energi EBT sebesar 23% di 2025 akan tercapai,” tutupnya.
Baca Artikel Selanjutnya :