INFONewsOPINIPembiayaan

BPI Danantara “Game Changer Investasi Nasional, Belajar dari Sukses & Gagalnya SWF Global”

Difokuskan untuk mengelola aset nasional di sektor strategis seperti pengolahan sumber daya alam serta keamanan energi dan pangan.

Sumber Pendanaan SWF

  • Surplus Ekspor SDA (Minyak, gas, tambang) → Contoh: Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), 1976
  • Cadangan Devisa → Contoh: China Investment Corporation (CIC), 2007
  • Surplus Fiskal APBN → Contoh: Norway Government Pension Fund Global (GPFG), 1990
  • Dividen BUMN & Pajak → Contoh: Temasek Holdings Singapura, 1974

Sejarah dan Kronologi SWF Global

Konsep SWF telah ada sejak pertengahan abad ke-20. Salah satu yang tertua adalah Kuwait Investment Authority (KIA) yang didirikan pada 1953 untuk mengelola pendapatan minyak negara.

Seiring waktu, banyak negara membentuk SWF dengan tujuan lebih luas, seperti stabilisasi ekonomi dan pengelolaan cadangan devisa.

Beberapa SWF terbesar dan tertua di dunia

  • Kuwait Investment Authority (KIA) – 1953
  • Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) – 1976
  • Temasek Holdings (Singapura) – 1974
  • Government Pension Fund Global (Norwegia) – 1990
  • China Investment Corporation (CIC) – 2007

SWF di Indonesia: INA dan BPI Danantara

Indonesia telah membentuk Indonesia Investment Authority (INA) pada 2021 dengan aset awal sekitar $7,6 miliar untuk menarik investasi strategis.

Pada 24 Februari 2025, pemerintah meluncurkan BPI Danantara Indonesia, yang ditargetkan mengelola aset lebih dari $900 miliar dalam proyek strategis.

Fokus Investasi BPI Danantara Indonesia ?

  • Pengolahan sumber daya alam

(Hilirisasi mineral, migas, dan energi hijau)

Previous page 1 2 3 4 5 6Next page

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp