News

BP Tapera Berkoalisi dengan 39 Bank untuk Mensukseskan Asta Cita Prabowo

Perjanjian Kerjasama dan deklarasi komitmen bersama ini merupakan upaya meningkatkan transparansi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dan percepatan proses realisasi KPR FLPP di Januari 2025

Konstruksi media – BP Tapera bersama 39 Bank Penyalur yang terdiri dari 7 Bank Nasional dan 32 Bank Pembangunan Daerah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tapera tahun 2025, serta Komitmen Bersama Sukseskan 3 Juta Rumah antara BP Tapera dengan 39 Bank Penyalur, 22 Asosiasi Pengembang Perumahan disaksikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri Ara) pada Senin (23/12) di Jakarta.

Selain itu, Menteri Ara juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh BP Tapera. “Hari ini BP Tapera sebagai bagian dari ekosistem pembiayaan perumahan yang berperan aktif dalam mensukseskan Program 3 Juta Rumah, melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tapera tahun 2025 bersama para Bank Penyalur, sekaligus berkomitmen bersama sukseskan 3 Juta Rumah ini dengan Bank Penyalur, dan Asosiasi Pengembang Perumahan, kolaborasi yang sangat baik sebagai salah satu wujud gotong royong untuk mewujudkan program tiga juta rumah untuk rakyat, ” tambah Menteri Ara.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menyampaikan, “Perjanjian Kerjasama dan deklarasi komitmen bersama ini merupakan upaya meningkatkan transparansi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dan percepatan proses realisasi KPR FLPP di Januari 2025. Selain itu momen ini merupakan upaya utk percepatan penyaluran di Januari 2025, ” jelas Heru.

Menteri Ara juga menghimbau bagi para perbankan dan asosiasi pengembang perumahan agar bersaing secara sehat untuk dapat menyalurkan pembiayaan perumahan bagi masyarakat. Kita selalu mendukung kemanfaatan bagi rakyat, negara, dan juga pelaku usaha. “Koordinasi dan juga terobosan baru antara Kementerian dan Lembaga pemerintah, perbankan dan seluruh stakeholder perumahan diperlukan untuk membantu dan membuat kebijakan membuat harga lebih murah dengan izin yang cepat,” tambah Menteri Ara.

Selain itu, pada kesempatan ini Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Friderica Widyasari Dewi, juga menyampaikan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan kepada pemangku kepentingan di ekosistem pembiayaan perumahan untuk bisa mewujudkan rumah yang terjangkau bagi masyarakat. “OJK mendukung penuh program tiga juta rumah dan siap untuk melakukan sosialisasi bagi generasi muda untuk lebih aware terhedap pinjaman online (paylater) yang saat ini sedang marak agar dapat memanfaatkan kredit pembiayaan perumahan tanpa terhalang skor kredit SLIK OJK yang buruk,” jelas Friderica Widyasari Dewi.

Dalam mewujudkan program tiga juta rumah untuk masyarakat tentunya dibutuhkan komitmen, sinergi, kolaborasi, kebersamaan dan kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder untuk mendorong pengembangan perumahan berkelanjutan. Pembelajaran (lesson learned) atas implementasi program selama ini perlu menjadi bahan penyempurnaan. Pengembangan dari skema-skema yang sudah ada maupun inovasi untuk skema baru perlu didorong untuk dapat segera diimplementasikan.

Baca juga :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp