InfrastrukturNewsPerumahan

BP Tapera Apresiasi 16 Bank, Keterhunian Rumah FLPP Tembus 93%

BP Tapera gelar evaluasi kinerja bank penyalur FLPP di Bogor untuk tingkatkan kualitas pembiayaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Konstruksi Media — Dalam rangka meningkatkan kualitas program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyelenggarakan Evaluasi Kinerja Bank Penyalur Pembiayaan FLPP Periode Kuartal III (Q3) Tahun 2025 di Bogor, Jawa Barat, pada 23 Oktober 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Komite Tapera Dr. Eko D. Heripoerwanto, Direktur Operasi Pemanfaatan BP Tapera Muhammad Nauval Al-Ammari, serta narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan. Selain itu, hadir pula 41 bank penyalur dan sejumlah asosiasi pengembang yang aktif mendukung keberhasilan Program FLPP.

Dalam sambutannya, Muhammad Nauval Al-Ammari menjelaskan bahwa evaluasi ini merupakan agenda strategis tahunan yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan BP Tapera Nomor 9 Tahun 2021 serta kesepakatan kerja sama antara BP Tapera dan bank penyalur pembiayaan FLPP.

“Tujuannya adalah untuk melakukan improvement, agar kualitas Program FLPP terus meningkat menjadi lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya, evaluasi rutin ini penting untuk memastikan program subsidi perumahan berjalan efektif dan tepat sasaran bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Nauval menambahkan bahwa tingkat keterhunian rumah FLPP saat ini telah mencapai 93 persen, menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pemantauan kondisi rumah siap huni pasca akad dan tingkat keterhunian telah menjangkau lebih dari 90 kabupaten/kota di Indonesia.

 

“BP Tapera terus berupaya agar masyarakat memperoleh rumah FLPP yang siap huni dan benar-benar bermanfaat sesuai aturan yang berlaku,” ungkapnya.

BP Tapera
BP Tapera Apresiasi 16 Bank, Keterhunian Rumah FLPP Tembus 93%. Dok. Ist

Langkah ini sejalan dengan visi BP Tapera untuk memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang berkelanjutan.

Sementara itu, Anggota Komite Tapera Dr. Eko D. Heripoerwanto memberikan apresiasi atas kolaborasi erat antara bank penyalur dan asosiasi pengembang dalam mendukung program FLPP.

“Kami berterima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin. Kita harus terus semangat, maksimalkan penyaluran pembiayaan sesuai kuota FLPP yang tersedia, dan tingkatkan kualitas rumah layak huni bagi MBR,” katanya.

Sebagai bentuk penghargaan, BP Tapera juga memberikan Piagam Penghargaan kepada 16 Bank Penyalur dalam 9 kategori berbeda, sebagai apresiasi atas kontribusi mereka dalam penyaluran pembiayaan rumah FLPP yang berdaya guna bagi masyarakat, dengan rincian sebagai berikut :

A. Kategori Bank Nasional Panyaluran Pembiayaan FLPP Terbanyak :

1. Bank Tabungan Negara.

2. Bank Tabungan Negara Unit Usaha Syariah.

3. Bank Rakyat Indonesia.

 

B. Kategori Bank Pembangunan Daerah Penyaluran Pembiayaan FLPP Terbanyak :

1. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten.

2. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Syariah.

3. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Bangka Belitung.

 

C. Kategori Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan FLPP Tertinggi :

1. Bank Mandiri.

2. Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri Syariah.

3. Bank Syariah Indonesia.

 

D. Kategori Penyaluran Pembiayaan bagi Pekerja Mandiri Terbanyak (Jumlah Terbanyak) :

1. Bank Tabungan Negara.

2. Bank Tabungan Negara Unit Usaha Syariah.

 

E. Kategori Penyaluran Pembiayaan bagi Pekerja Mandiri Terbanyak (Persentase Terbesar) :

1. Bank Pembangunan Daerah Nagari Syariah.

2. Bank Pembangunan Daerah Nagari.

3. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Dan Sulawesi Barat.

 

F. Bank Penyalur dengan Tingkat Keterhunian Tinggi (di atas 94%) dan Jumlah Rumah Dihuni Terbanyak :

1. Bank Nasional Indonesia.

2. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Syariah.

3. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Bangka Belitung Syariah.

 

G. Tingkat Keterhunian Tertinggi (100% rumah dihuni sesuai sampling): 

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.

H. Kategori Implementasi QRC dan akuHUNI dengan Jumlah Terbanyak: 

Bank Tabungan Negara Unit Usaha Syariah.

I. Kategori Bank Penyalur Pembiayaan FLPP Dengan Nilai Evaluasi Tertinggi:

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan Syariah.

Kegiatan ini juga membahas “Evaluasi Perlindungan Konsumen terkait SLIK, Pinjol, dan Pembiayaan FLPP” oleh Narasumber dari OJK, serta “Evaluasi Pengelolaan Dana FLPP dalam Konteks Investasi Pemerintah” oleh Narasumber dari Kementerian Keuangan.

BP Tapera berharap hasil dari evaluasi ini bisa efektif mendorong bertambah semakin banyak jumlah masyarakat yang mendapatkan manfaat pembiayaan rumah dari program FLPP BP Tapera. Kegiatan ini menunjukan bahwa Negara melalui BP Tapera hadir dan sangat peduli untuk terus meningkatkan layanan dan manfaat program pembiayaan rumah bagi Masyarakat, sekaligus memperkuat sinergi antara Pemerintah, Perbankan, dan Asosiasi Pengembang.

 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan