
Selain itu, BP Batam memberikan perhatian khusus pada pengembangan industri jasa, yang dinilai potensial dalam mempercepat pembangunan Batam. Beberapa industri jasa yang diutamakan meliputi logistik, pariwisata, pemeliharaan dan perbaikan (MRO), kesehatan, pendidikan, dan keuangan.
“Berdasarkan catatan kami, pertumbuhan investasi Batam menunjukkan kenaikan pada Kuartal III tahun 2024. Saya optimis tren positif ini dapat kami pertahankan dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Batam secara keseluruhan,” tambah Ariastuty.
Untuk mayoritas investor, Singapura masih menjadi negara dengan nilai investasi tertinggi, mencapai Rp1,91 triliun pada Kuartal III tahun 2024. Selain itu, Tiongkok juga berkontribusi besar terhadap realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Batam dengan nilai investasi sebesar Rp1,69 triliun.
“BP Batam terus berupaya menciptakan iklim investasi yang nyaman dan kondusif bagi para investor. Salah satu langkah utama adalah menyiapkan infrastruktur dasar, seperti jalan, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya untuk mencapai target investasi yang telah ditetapkan,” pungkas Tuty. (***)