Info Proyek

Bocoran Progres LRT Jabodebek Menuju Soft Launching

Kesiapan konstruksi fisik sudah mencapai lebih dari 90 persen, kesiapan sarana sekitar 65 persen, dan kesiapan operasi sekitar 35 persen.

Konstruksi Media – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Urban Transport LRT Jabodebek Ferdian Suryo Adhi Pramono mengatakan, progres proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) sudah mencapai sekitar 90 persen untuk konstruksi fisik jelang soft launching pada Agustus 2022.

“Jika kita bicara progress, maka pembangunan LRT Jabodebek terdiri atas tiga hal. Yaitu pembangunan fisik atau konstruksi sipil, pembangunan sarana, dan operasi. Kesiapan konstruksi fisik sudah mencapai lebih dari 90 persen, kesiapan sarana sekitar 65 persen, dan kesiapan operasi sekitar 35 persen. Jadi secara total sekitar 85 persen,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Urban Transport LRT Jabodebek Ferdian Suryo Adhi kepada Konstruksi Media, beberapa waktu lalu.

Ferdian mengatakan, pengujian integrasi seluruh sistem serta pekerjaan stasiun sekaligus depo masih berlangsung. Terkait dengan urusan sistemasi, integrasi seluruh sistem seperti persinyalan, sistem sarana, sistem informasi penumpang, sistem telekomunikasi, dan sistem instalasi listrik masih diuji coba.

Selain itu, kata Ferdian, penyelesaian pekerjaan terkait dengan aksesibilitas stasiun dilakukan secara bersamaan, sembari menyelesaikan proses perizinan/rekomendasi teknis dari pemerintah daerah setempat.

Tempat penyimpanan dan perawatan atau depo kereta LRT juga saat ini masih dalam proses penyelesaian. Khususnya pada area heavy maintenance dan light maintenance dan instalasi peralatan perawatan.

Baca juga: KAI Ajak Masyarakat Ikut Desain Logo LRT Jabodebek

Sementara itu, moda LRT Jabodebek juga direncanakan bisa terintegrasi dengan beberapa moda transportasi jalan lainnya. Untuk di DKI Jakarta, LRT Jabodebek ditargetkan bisa terintegrasi dengan Transjakarta dan angkutan Jak Lingko.

Ferdian mengatakan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengajukan sejumlah re-routing beberapa trayek angkutan umum agar bisa mempermudah integrasi dengan LRT Jabodebek.

“Sementara waktu yang sudah berjalan yaitu integrasi dengan Trans Jakarta dan angkutan Jak Lingko (untuk area stasiun di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) serta integrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim,” ujarnya.

Untuk informasi, LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jatimulya.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp